PCV terletak disisi atas pada fuel supply pump. Pressure control valve berfungsi untuk mengatur besarnya tekanan fuel pada common rail dengan cara mengatur jumlah fuel dari fuel supply pump yang akan dialirkan ke common rail.
PCV terdiri coil, valve, inti besi, dan spring. PCV valve mempunyai tipe normally open, artinya pada saat coil belum dialiri arus listrik (OFF) kondisi valve terbuka karena gaya dari spring. Controller memberikan arus ON–OFF (digital) untuk mengaktifkan atau menonaktifkan EPC solenoid. Pada saat coil pada PCV dialiri arus listrik dari controller, inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet dari inti besi akan menarik valve melawan gaya dari spring sehingga pada saat kondisi tersebut saluran pengisian (supply) fuel yang menuju plunger menjadi tertutup oleh valve.
Banyaknya fuel yang dialirkan dari supply pump ke common rail tergantung dari lamanya arus listrik yang dialirkan ke PCV. Semakin lama PCV tersebut aktif (ON) maka semakin banyak jumlah fuel yang dialirkan ke common rail atau sebaliknya.
A. Selama plunger bergerak turun, PCV valve terbuka, fuel bertekanan rendah (low pressure masuk melalui PCV dan dihisap masuk ke plunger chamber.
B. Meskipun plunger sudah memasuki langkah naik (up stroke), controller masih tetap belum mengalirkan arus listrik ke PCV valve, akibatnya posisi PCV valve masih dalam keadaan terbuka, pressure fuel tidak mengalami kenaikan karena fuel di chamber kembali atau berhubungan dengan saluran suplly. Pada saat kondisi tersebut delivery valve masih dalam kondisi menutup.
C. Ketika controller mengalirkan arus listrik ke PCV valve dengan (waktu) timing yang disesuaikan dengan kebutuhan jumlah fuel yang diinginkan, saluran return (return passage) ditutup sehingga pressure pada plunger chamber menjadi Apabila kenaikan pressure pada plunger chamber sudah sesuai dengan setting pressure delivery valve, delivery valve akan terbuka dan fuel mengalir ke common rail. Dengan kata lain, langkah naik dari plunger dan kapan waktu PCV valve tersebut tertutup akan menentukan jumlah fuel yang dialirkan ke common rail. Dengan merubah waktu (timing) tertutupnya PCV valve (plunger prestroke) oleh controller, maka jumlah fuel yang dialirkan ke common rail juga berubah, sehingga fuel pressure pada common rail akan selalu dapat diatur atau di-control.
D. Ketika camlobe telah melewati maximum lift, plunger memasuki langkah turun (down stroke), pressure pada plunger chamber turun (drop). Pada saat kondisi tersebut delivery valve menjadi tertutup sehingga tidak ada fuel yang dialirkan ke common rail. Controller juga memutus arus listrik ke PCV sehingga PCV valve menjadi terbuka dan fuel bertekanan rendah (low pressure fuel) dihisap masuk ke plunger chamber atau dengan kata lain kembali ke kondisi yang sama dengan saat langkah A.
Banyaknya jumlah fuel disharge berbanding lurus dengan luas penampang plunger dan langkah (stroke) dari plunger. Jumlah fuel disharge dirumuskan sebagai berikut :
Dimana:
H = Panjang langkah maksimal plunger
h = Panjang langkah antara PCV valve tertutup sampai dengan maksimal stroke plunger
d = Diameter plunger.