Fungsi Sistem Suspensi
Suspensi menghubungkan frame kendaraan (chassis) dengan ban dan termasuk shock absorber. Frame menopang komponen-komponen utama kendaraan dan beban. Sistem suspensi dinilai berdasarkan kemampuan mengangkat bebannya. Sistem suspensi multi-axle diklasifikasikan sebagai load-sharing atau non-load-sharing. Tujuan dari setiap suspension system adalah untuk:
- Menjaga kontak antara ban dengan permukaan tanah
- Menopang beban
- Menjaga kendaraan dan bebannya dari road shock
- Meneruskan gaya dari steering, brake dan gerakan ke frame
- Menyediakan reaksi torsi steering dan brake
- Menahan gerakan axle lateral pada saat berbelok
- Menahan gerakan axle longitudinal pada saat mengerem atau berakselerasi
- Menyediakan gerakan roda yang cukup baik pada kondisi jalan yang tidak teratur.
Rating spring, travel suspensi, roll stiffness, frekuensi pitch, redaman, massa dengan spring dan tanpa spring, rating beban, pengaturan dan pembagian beban merupakan faktor-faktor yang diperhitungkan dalam perancangan suspensi. System suspensi yang ideal mengijinkan rangka kendaraan bergerak tanpa ketiga gerakan suspensi dasar yang dibahas pada faktor-faktor Suspensi.
Faktor-Faktor Suspensi
Terdapat tiga faktor dasar suspensi. Antara lain:
- Gerak melambung/bounce (baik benturan maupun pantulan), gerakan vertikal kendaraan utuh
- Gerak setengah lingkaran (pitch), suatu gerakan seperti kursi roda dari depan ke belakang
- Gerak menggulung (roll), gerakan di sekitar axle membujur yang dihasilkan oleh gaya sentrifugal pada saat membelok.
Ban mampu mendefleksikan dan menyerap goncangan jalan yang kecil namun goncangan dan lubang besar ditahan oleh spring suspensi. Sewaktu ban naik dan turun sesuai permukaan jalan, spring menyerap banyak gerakan sehingga rangka bergerak lebih halus dibandingkan roda.