Suatu unit torqflow yang sedang beroperasi ke dalam torque converter diberi oli dengan tekanan tertentu, pump / impeller dalam torque converter berputar karena berhubungan langsung dengan flywheel melalui drive case sehingga oli yang mengalir dalam sudu – sudu pump mendapat gaya sentrifugal dari pump itu sendiri dan terlempar keluar menimbulkan tenaga aliran ( energi kinetis ) pada oli tersebut.
Aliran oli yang terlempar segera masuk ke dalam sudu – sudu turbin dan mendorongnya sehingga turbin berputar karena menerima tenaga kinetis dari oli tersebut Selanjutnya flow oil segera meninggalkan turbin dan masuk ke dalam sudu – sudu stator.
Dalam sudu – sudu startor, arah flow oil dirubah diarahkan kembali masuk ke dalam inlet sudu – sudu pump, karena flow oil ini masih menyimpan energi kinetis, sehingga selanjtunya dapat membantu kerja pump dan menghasilkan tenaga kinetik baru pada outlet yang mana selanjutnya akan diterima turbin, demikian dan seterusnya.
Dengan adanya aliran oli yang bertekanan maka pump, turbin dan stator masing – masing mendapat gaya ( F ) dan torque ( T ). Karena gaya yang menimbulkan torque adalah sama yaitu oli, maka berlalu hukum keseimbangan.
AKSI = REAKSI atau AKSI – REAKSI = NOL
Jadi dapat dirumuskan :
Tp – Tt + Ts = 0 , atau
Tt = Tp + Ts
dimana : Tt = Torque turbin.
Tp = Torque pump.
Ts = Torque stator.
Di atas terlihat akan fungsi dari stator yang sebenarnya dimana Tt bisa lebih tinggi dari Tp ( = torque engine ) dengan adanya stator
Berubah – ubahnya arah dan kecepatan oil flow yang disebabkan oleh berubah – ubahnya speed ratio akibat variasi beban, maka berubah – ubah pula “ turning torque “ dari turbin.
a.Semakin tinggi putaran pump akan semakin besar gaya sentrifugal yangdihasilkan dan semakin besar pula flowspeed dari oli.
b.Semakin rendah speed ratio, semakintinggi flow speed oli, karena gaya sentrifugal dari pump semakin besar.
c.Semakin tinggi speed ratio, flow speed semakin terganggu karena gaya sentrifugal dari pump dan turbin mendekati balance ( seimbang ).
Seperti dijelaskan bahwa flow oil dalam torque converter pada berbagai speed ratio menimbulkan berbagai variasi torque dari turbin.
a. Pada keadaan stall :
Torque ratio = Tt/Tp = 35
Tt = tp + Ts, dimana Ts = maksimum.
b. Pada speed ratio = 0,8.
Torque ratio = Tt/Tp = 1
Tt = tp – Ts, dimana Ts = 0.
c. Pada speed ratio = 1
Torque ratio = Tt/Tp < 1
Tt = tp – Ts.
Kemampuan suatu torque converter, digambarkan oleh torque ratio dan effisiensi maksimumnya. Di dalam unit direct drive seluruh tenaga engine dapat dipindahkan oleh main clutch ke transmisi ( kecuali slip ), baik speed ratio maupun torque ratio selalu sama dengan satu.
atau :
Effisiensi = Torque ratio x speed ratio x 100 %
= 1 x 1 x 100 %
Effisiensi = 100 %
Tetapi dalam unit troqflow drive, tenaga engine tidak 100 % yang dapat dipindahkan oleh torque converter ke transmisi yang masih tergantung dengan speed ratio dan torque ratio.
atau :
Effisiensi = Torque ratio x speed ratio x 100 %
Effisiensi = kurang dari 100 %.
Semakin tinggi torque ratio maksimum dan effisiensi maksimumnya, tentu saja kemampuan ( performance ) yang dimiliki torque converter akan semakin tinggi. Effisiensi pemindahan tenaga suatu torque converter selalu berubah – ubah sesuai dengan perubahan speed rationya. Effisiensi torque converter maksimum berkisar antara 80 – 90 % .
Besarnya effisiensi maksimum suatu torque converter dipengaruhi oleh type dari torque converter.
Pada torque converter type single phase ini, apabila speed ratio naik mendekati 1 ( satu ) torque turbin akan turun mendadak, semakin tinggi speed ratio semakin tinggi pula effisiensi torque converter dan akan mencapai maksimum pada speed ratio = 0,8 ( sebagai contoh ). Beberapa tenaga engine yang tidak dapat dipindahkan oleh torque converter adalah sebagai tenaga yang hilang ( slip ) yang kemudian akan berubah menjadi panas pada oli dalam torque converter itu sendiri. Oleh sebab itu adalah sebagai alasan yang tepat kenapa torque converter harus di lengkapi dengan oil cooler yang cukup besar untuk mencegah panas oli yang berlebihan pada saat operasi.
DOUBLE PHASE
Pada torque converter type double phase, antara stator dan shaftnya dipasang free wheel sehingga bisa berputar satu arah. Pada permulaan effisiensi akan menurun, stator mulai berputar, sehingga oil flow akan mengarah kembali menuju pump, sehingga effisiensi torque converter akan naik kembali mendekati 100 %
TRIPLE PHASE