Fungsi oli pelumas pada engine
Sebuah engine pada saat dioperasikan akan memilki beban panas yang cukup besar, daya guna engine tersebut sangat bergantung pada sifat yang dimilki oleh oli pelumas. Untuk alasan ini, oli pelumas dengan kulaitas yang tinggi, memilki kestabilan panas yang tinggi harus digunakan. Fungsi dari oli yang digunakan sebagai pelumas pada engine dirangkum sebagai berikut.
Fungsi | Keterangan |
Sebagai pelumas |
Lapiasan tipis oli yang terbentuk pada permukaan komponen (oil film) akan mencegah terjadinya abrasi dengan cara mengurangi gesekan pada komponen yang saling bersingungan. |
Sebagai pendingin | Oli pelumas pada engine akan menyerap panas yang dihasilkan dari gesekan dua benda yang saling bersinggungan dan dari proses pembakaran. |
Sebagai pembersih | Bersirkulasinya oli akan membersihkan komponen-komponen yang bergesekan dengan cara menyingkirkan material-material asing, seperti serbuk logam dan karbon. |
Sebagai penyekat | Oil film yang terbentuk diantara celah piston ring, piston dan silinder kan mencegah terjadinya kebocoran kompresi dan gas buang. |
Sebagai penahan |
Oil film yang terbentuk pada permukaan komponen yang mendapatkan beban besar akan berfungsi untuk memperbesar area penyaluran beban, sehingga tekanan yang diterima komponen tersebut akan berkurang. |
Sebagai pencegah kotoran | Oil film yang terbentuk pada permukaan komponen akan mencegah terjadinya korosi dan oksidasi. |
Sifat-sifat oli pelumas pada engine
Ketika oli pelumas yang digunakan pada engine harus memenuhi berbagai macam fungsi seperti yang telah ditunjukkan di atas, berbagai macam bahan tambah (additive) seperti oxidation inhibitor, extreme pressure agent, defoaming agent, dan lain-lain harus ditambahkan pada bahan dasar oli (base oil) untuk mendapatkan sifat-sifat tersebut. bahan dasar oli yang digunakan sebagai pelumas mencapai 90% sedangkan selebihnya adalah bahan tambah.
Berikut ini berbagai macam bahan tambah (additive) yang ditambahankan pada bahan dasar pelumas untuk memperbaiki sifat pelumas.
Tipe additive | Kegunaan |
Anti Oxidant | Mencegah terjadinya oksidasi pada molekul pelumas. |
Detergent | Menjaga permukaan metal bebas dari kotoran. |
Dispersant | Mengendalikan kotoran/Contaminant agar terdispersi secara merata dalam pelumas. |
Anti karat / anti korosi | Mencegah terjadinya korosi/karat pada bagian metal yang berhubungan dengan pelumas. |
Anti wear / Extreme pressure | Mencegah gesekan & keausan bagian mesin yang dalam kondisi“boundry lubrication”. |
Pour Point depressant | Menekan titik beku pelumas agar mudah mengalir pada suhu rendah. |
Friction Modifier | Meningkatkan tingkat kelicinan dari film pelumas |
Anti Foam | Mencegah pelumas dari terbentuknya busa. |
Metal Deactivator | Mengundang efek “katalis” dari partikel keausan mesin dalam mencegah akselerasi proses oksidasi pelumas. |
Klasifikasi dan pemilihan oli pelumas pada engine
- Klasifikasi berdasarkan kekentalan (viscosity)
Pada umumnya klasifikasi kekentalan menggunanakan standar klasifikasi kekentalan dari SAE (Ssociety of Automotive Engineers, USA).
Sifat oli pelumas pada engine yang paling penting adalah kekmpuan oli tersebut harus mampu mengalami perubahan yang kecil pada saat terkena fluktuasi temperatur. Hal ini disebabkan karena oli pelumas digunakan pada area temperatur yang sangat luas, yanitu pada temperatur tinggi yang disebabkan oleh adanya gesekan komponen dan pembakaran bahan bakar dan pada temperatur rendah (-30 – 140oC) saat digunakan di daerah dingin. Di Indonesia yang beriklim tropis, SAE no.30 adalah yang paling baik untuk digunakan.
Nomer kekentalan seperti SAE10W atau 30 berarti oli tersebut hanya cocok digunakan untuk satu standar kekentalan saja, dan disebut dengan istilah single grade oils.
- Klasifikasi berdasarkan daya guna dan penggunaannya
Sampai saat ini sudah terdapat beberapa organisasi pembuat standar mutu (daya guna/performace) suatu oli, salah satunya adalah organisasi API (American Petrolium Institute). Seri “C” digunakan untuk klasifikasi oli yang digunakan pada diesel engine dan seri “S” digunakan untuk klasifikasi oli pelumas yang digunakan pada gasoline engine.
Berikut ini ditunjukkan beberapa klasifikasi mutu (daya guna) oli berdasarkan standar dari API service.
Klasifikasi API service | Penggunaan |
CA | Digunakan untuk diesel engine yang tidak dilengkapi dengan turbocharge, yang diopersikan dengan beban ringan atau sedang. Kandungan sulfurnya rendah. Anti korosi dan zat pembersih kadang ditambahkan pada oli ini. Oli dengan kelas ini dapat dipakai juga pada gasoline engine dengan beban ringan. |
CB | Digunakan untuk diesel engine yang tidak dilengkapi denganturbocharge yang dioperasikan dengan beban ringan atau sedang. Kandungan sulfurnya tinggi. Ditambahkan anti korosi dan zat pembersih. Cocok juga digunakan pada gasoline engine dengan beban ringan atau sedang. |
CC | Digunakan pada diesel engine yang dilengkapi dengan trubocharge dengan kapasitas sedang dan besar. Ditambahkan anti korosi dan pembersih. Efektif digunakan untuk mencegah endapan kotoran. |
CD | Digunakan pada diesel engine yang dilengkapi dengan turbocharge dengan kecepatan dan daya guna tinggi, menggunakan bahan bakar dengan jangkauan kualitas yang luas. Efektif digunakan untuk mencegah terjadinya abrasi dan endapan kotoran. Ditambahkan anti korosi dan pembersih yang cukup banyak pada oli ini. |
- Penurunan kualitas oli dan penggantiannya
Daya guna oli pelumas pada engine lam-kelamaan akan menurun untuk alasan sebagai berikut:
- Karena adanya oksidasi
- Pengkonsumsian bahan tambah
- Pencampuran antara material-material asing, seperti serbuk logam dan hasil pembakaran.
Dengan alasan tersebut, maka oli harus dilakukan penggantian secara berkala yang disesuaikan dengan kondisi pengoperasian engine dan lama penggunaan.