Kontrol Kontaminasi / Contamination Control

Elemen berikutnya dari menejemen perawatan adalah control kontaminasi atau yang juga biasa disebut sebagai contamination control disingkat menjadi CC. CC adalah suatu program yang berisi usaha dan aktivitas pencegehan timbulnya atau masuknya zat yang tidak di inginkan di dalam sistem di alat berat baik itu di system engine, hidrolik, transmisi dan lain sebagainya.

Tujuan dilaksanakannya program CC ini adalah untuk mencegah timbulnya kerusakan pada system atau komponen pendukung system ataupun penurunan kinerja dari sistem tersebut yang disebabkan oleh adanya kontaminan. Kerusakan dan penurunan kinerja tersebut bisa terjadi dikarenakan dari dimensi dan toleransi komponen – komponen di dalam sistem yang sangat kecil dan presisi. Sehingga apabila ada kontaminan yang masuk ke dalam sistem besar kemungkinan kontaminan tersebut dapat menimbulkan kerusakan berupa keausan berlebih, merusak permukaan komponen bahkan bisa memacetkan gerak dari komponen tersebut.

Apabila elemen CC ini secara disiplin dilakukan maka akan didapatkan hasil-hasil sebagai berikut:

  • Mengoptimalkan effesiensi kerja.
  • Kerusakan menjadi minimum.
  • Memaksimalkan unjuk kerja.
  • Memaksimalkan usia peralatan.
  • Meningkatkan nilai jual kembali atau resale value.

Kontaminan yang coba kita kendalikan secara garis besar terdiri dari dua yaitu:

  • partikel
    Partikel

    • Logam
    • Kotoran
  • Kimia
    • Panas
    • Air
    • Udara

 

Bagaimana kontaminan–kontaminan ini bisa berada dalam sistem bisa berasal dari luar sistem yang kemudian masuk misalnya masuknya kontaminan saat penggantian oli, oli baru yang sudah tersemar sebelumnya atau bisa juga timbul didalam sistem sendiri misalnya munculnya serbuk logam sebagai akibat dari keausan di dalam komponen sistem.

Kontaminan yang berupa partikel secara dimensi dinyatakan dalam satuan mikron. Sebagai ilustrasi bisa di lihat pada gambar 9 besarnya partikel maksimum yang di izinkan di sistem hidrolik Caterpillar adalah sebesar 10 sampai 30 mikron. Dari tinjauan teknis telah dijelaskan dimensi dari kontaminan partikel yang dapat mengganggu kinerja sistem.

Efek buruk yang terjadi akibat adanya kontaminan ini seringkali tidak langsung dapat terjadi melainkan secara perlahan–lahan hamper tanpa terasa telah mengurangi kinerja dari alat yang dioperasikan. Tentu saja dangan pengurangan kinerja secara langsung akan berpengaruh pada kemampuan alat berat tersebut dalam berproduksi artinya juga mengurangi keuntungan yang dimiliki oleh pemilik alat berat tersebut. Dengan karakteristik seperti itu maka kootaminan juga mendapat julukan sebagai pencuri yang beraksi secara diam-diam atau “silent thief”.

contamination control

Untuk mencegah hal itu terjadi ada beberapa cara yang bisa ditampuh, antara lain:

  • Menjaga kebersihan tempat kerja / housekeeping.
  • Bersihkan lantai setiap hari.
  • Bersihkan segera ceceran ceceran atau kotoran yang timbul pada saat sedang bekerja.\

contamination control 2

  • Jangan menyimpan benda kerja langsung di atas permukaan lantai
  • Penyimpanan & pemindahan oli.
  • Gunakan filter transfer cart.
  • Ganti oli saat masih hangat dan tercampur homogen.
  • Gunakan tutup drum.
  • Melaksanakan prosedur penambahan atan penggantian oli dengan benar.
  • Jangan menuangkan cairan apapun ke dalam filter sebelum memasang filter.
  • Penanganan suku cadang dan penyimpanannya.
  • Jaga agar komponen tetap dalam kemasan sampai saat pemasangan.
  • Bungkus atau tutup komponen yang sedang tidak dikerjakan.

contamination control 3

  • Cuci dan keringkan komponen dengan benar.
  • Penanganan & pemasangan hose.
  • Jaga agar hose selalu tertutup.

contamination control 4

  • Gunakan pembersih hose

contamination control 5

  • Proses dalam perawatan dan perbaikan.
  • Lakukan pemeriksaan harian.
  • Yakinkan semua tangki dalam kondisi penuh.
  • Gunakan pelindung yang memadai.

contamination control 6

Menggunakan alat penghitung partikel / particle counter merupakan cara untuk mengukur kinerja dalam usaha mengukur proses pengontrolan kontaminasi.

Langkah-langkah yang dilakukan pada saat menggunakan alat partikel counter secara garis besar adalah sebagai berikut:

  • Lakukan pengukuran kondisi kebersihan awal.
  • Tentukan tingkat kebersihan yang diinginkan.
  • Gerakan sistem hidrolik sesuai dengan aplikasinya.
  • Lakukan kembali pengukuran kebersihan.
  • Hilangkan kontaminan yang ada dengan cara disaring

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.