- Pilot piston
- Rod
- Lower cylinder
- Spool
- Upper cylinder
- Spool
A: To rear brake
B: To front brake
C: To brake system tank
D: From front accumulator
E: From rear accumulator
Brake valve
Cara kerja
Upper portion
Saat pedal brake (1) diinjak, gaya tekan diteruskan ke spool (3) melalui rod (2) dan spring (4). Saat spool (3) bergerak turun, port drain a akan tertutup, dan oli dari pump dan accumulator mengalir dari port A menuju port C dan mengaktifkan rear brake.
Lower portion
Saat pedal brake (1) diinjak, gaya tekan diteruskan ke spool (3) melalui rod (2) dan spring (4). Saat spool (3) bergerak turun, spool (5) juga ditekan ke bawah oleh plunger (6). Sehingga port drain b akan tertutup, dan oli dari pump dan accumulator mengalir dari port B menuju port D dan mengaktifkan front brake
Saat terjadi kebocoran pada upper piping
Meskipun jika terjadi kebocoran oli pada upper piping, spool (5) akan ditekan ke bawah secara mekanikal saat pedal (1) diinjak, dan lower portion tetap bekerja dan berfungsi normal untuk mengaktifkan front brake, sedangkan upper portion tidak bekerja.
Saat terjadi kebocoran pada lower piping
Demikian juga, saat terjadi kebocoran oli pada lower piping, upper portion tetap bekerja dan berfungsi secara normal untuk mengaktifkan rear brake
Saat terjadi keseimbangan
Upper portion
Saat oli mengisi rear brake cylinder, dan pressure di antara port A dan port C naik, pressure oli yang masuk ke dalam port H melalui orifice e pada spool (3) akan menekan ke atas melawan spring (4), untuk menekan ke atas spool (3) dan menutup circuit port A dan port C. Saat hal ini terjadi, port drain a tetap tertutup, sehingga pressure oli yang masuk ke dalam brake cylinder akan dipertahankan dan brake tetap bekerja
Lower portion.
- Sebelum spool (3) pada upper portion bergerak ke atas dan circuit Antara port A dan port C tertutup, oli juga mengisi front brake cylinder, sehingga pressure pada circuit di Antara port B dan port D juga naik. Oli yang masuk ke dalam port (1) melalui orifice f pada spool (5) akan menekan ke atas spool (5) dengan panjang langkah yang sama dengan pergerakan spool (3), untuk menutup port B dan port D. Port drain b tetap tertutup, sehingga pressure oli yang masuk ke dalam brake cylinder akan dipertahankan dan brake tetap bekerja.
- Pressure dalam circuit upper portion seimbang dengan operating force pedal, dan pressure dalam circuit lower portion seimbang dengan pressure dalam circuit upper portion. Jika spools (3) dan (5) bergerak sampai akhir langkahnya, maka circuit Antara ports A dan C, serta Antara ports B dan D akan terbuka penuh, sehingga pressure dalam circuit upper dan lower portion dan pressure pada left & right brake cylinder menjadi sama pressurenya dengan pressure pump.
- Dengan demikian, dari titik dimana piston (spool) mulai bergerak sampai saat mencapai akhir langkahnya, braking effect dapat diadjust sesuai dengan panjang langkah injakan pedal brake
Brake released
Upper portion
Saat pedal (1) dibebaskan dan gaya tekan ke bawah dihilangkan dari bagian atass pool, backpressure dari brake cylinder dan kekuatan tension spool return spring akan menggerakkan spool (3) keatas. Port drain a terbuka dan oli dari brake cylinder mengalir menuju return circuit pada transmission oil case dan rear brake pun menjadi release.
Lower portion
Saat pedal (1) dibebaskan, spool (3) pada upper portion bergerak ke atas. Pada saat yang bersamaan backpressure dari brake cylinder dan kekuatan tension spool return spring akan menggerakkan spool (5) ke atas. Port drain b terbuka dan oli dari brake cylinder mengali rmenuju return circuit pada transmission oil case dan front brakepun menjadir release
Secondary brake valve
- Rod
- Spool
- Cylinder
A: To parking brake valve
P : From accumulator
T: To transmission oil pan
Fungsi
Valve ini bekerja untuk mengaktifkan brake, tergantung dengan parking brake release pressure yang dikontrol dengan secondary brake pedal