Struktur & Cara Kerja Mechanical Automatic Timer

Sebetulnya terdapat beberapa tipe dari mechanical automatic timer, tetapi semuanya memiilki prinsip kerja yang sama. Gambar di atas ini merupakan gambar potongan dari salah satu tipe mechanical automatic timer yang umum digunakan. Berikut akan ditunjukkan mengenai struktur dan cara kerja dari salah satu contoh mechanical automatic timer.

Sumber penggerak yang memutar pompa injeksi (melalui mekanisme roda gigi pada timing gear) disalurkan melalui sebuah penghubung (coupling) ke driving flange (yang memilki dua buah kaki (B) yang menonjol ke sisi flyweigth), seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut. Kemudian putaran tersebut disalurkan ke lengkungan (curvature) pada flyweight, ke flyweight, ke holder pin (A) (yang menyatu dengan holder), dan ke driven flange (diikat dengan menggunakan ulir ke camshaft pada pompa injeksi).

struktur mechanical automatic timer

Sebuah timer spring dipasang diantara flange leg (B) dan flyweight holder pin (A). Kondisi timer spring ditentukan sesuai dengan karakteristik dari sudut pengajuan waktu penginjeksian bahan bakar advanced angle yang disebut dengan istilah advanced angle (penyetelan beban dapat diatur dengan menggunakan shim) dan diikatkan diantara (B) dan (A). Lengkungan (curvature) yang terdapat pada flyweight dibentuk sesuai dengan advanced angle yang dibutuhkan oleh engine. Advanced angle dari timer sudah ditentukan, jadi kekuatan spring, kekuatan penggerak dari pompa injeksi, dan gaya sentrifugal dari flyweight sudah diseimbangkan.

cara kerja advance timer

Pada gambar di atas, flyweight akan mengembang ke luar dikarenakan oleh adanya gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal pada flyweight akan semakin besar manakala kecepatan putar engine semakin tinggi.

Pada konstruksi mechanical automatic timer yang telah ditunjukkan pada gambar sebelumnya diketahui bahwa komponen flange legs (B) tidak dapat bergerak sebab komponen ini merupakan satu kesatuan dengan driving flange. Pada saat putaran engine tinggi, flyweight mengembang mengikuti bentuk lengkungan dari flange leg (B) dan melawan kekuatan dari spring timer. Dikarenakan flange leg (B) tidak dapat bergerak, maka flweight holder pin (A) yang dihubungkan dengan camshaft pompa bahan bakar akan bergerak ke sisi flange leg (B), yaitu searah dengan putaran camshaft pompa bahan bakar. Dan pada saat yang bersamaa camshaft berputar.

Dengan kata lain, pada saat kecepatan putar engine meningkat, putaran camshaft akan dimajukan dengan menggunakan gaya yang dihasilkan oleh penekanan spring.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.