Mengenal Komponen Dasar Elektronika Resistor

Resistor merupakan salah satu parameter dasar yang paling sering dipakai dalam rangkaian-rangkaian listrik. Dalam rangkaian, diperlukan resistor dengan harga yang tepat, agar rangkaian dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Resistor dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis:

  • Resitor tetap
  • Resitor variable
  • Resitor non linier.

Resistor Tetap
Yang dimaksud dengan resistor tetap adalah resistor yang sengaja dibuat dengan harga resistansi (ohm= Ω) tertentu. Namun demikian, selain harga resistansinya, yang perlu diketahui adalah power rating-nya. Resistor tersedia dengan harga resistansi yang cukup banyak, mulai dari beberapa ohm sampai dengan beberapa megaohm. Adapun power rating-nya mulai dari 0.1 watt sampai dengan beberapa ratus watt. Power rating adalah hal yang diperlukan agar resistor dapat bekerja tanpa panas yang berlebihan karena bisa merusak resistor itu sendiri. Pada umumnya resistor dibuat dari kawat yang dililit atau dari karbon dan dibentuk seperti contoh berikut ini.

resistor tetap

Adapun untuk mengidentifikasi besarnya harga resistansi sebuah resistor tetap, apabila pada badan resistor tidak dituliskan harga resistansinya, maka pada badan resistor dibuat gelang – gelang berwarna. Tabel berikut ini dapat dipergunakan untuk menghitung harga resistansi sebuah resistor.

tabel kode warna resistor

Contoh:

contoh nilai gelang resistor

Resistor Variable
Resistor variable mempunyai terminal tetap dan terminal tidak tetap yang dapat digeser sepanjang elemen resistor tersebut. Resistor variable yang digunakan didalam peralatan elektronik dikenal dalam dua jenis yaitu: potentiometer dan trimmer.

1. Potentiometer

  • Wirewound Potentiometer

Potentiometer ini terbuat dari lilitan kawat yang berbentuk lingkaran. Sebuah lengan yang digeser – geser dibuat berhubungan dengan elemen resistor yang bisa digeser yang akan menghasilkan harga resistansi berbeda.

wirewound potensiometer

Pada umumnya potentiometer ini tersedia dengan harga resistansi 50 sampai 50K dengan rating ½ sampai 8 watt.

  • Carbon Potentiometer

Potentiometer ini mempunyai elemen resistor dalam suatu jalur yang berbentuk lingkaran. Lengan variable-nya berhubungan dengan elemen resistor oleh suatu pemutar. Apabila sumbu pemutar diputar, maka lengan variable-nya akan menggerakkan wiper dan membuat hubungan pada beberapa terminal. Contoh konstruksi dan bentuk carbon potentiometer ini adalah sebagai berikut :

carbon potensiometer

Carbon potentiometer ini tersedia dengan harga resistansi 50 sampai 10M dengan rating daya 0,1 sampai 2,25 watt.

2. Trimmer
Resistor variabel jenis ini biasanya dipasang pada PCB dimana dibutuhkan suatu pengkalibrasian. Bahan yang digunakan adalah karbon. Contoh berbagai macam bentuk trimer adalah sebagai berikut:

trimmer

Resistor Non Linier
Resistor non linier ada 3 jenis yaitu: Thermistor, Voltage Dependent Resistor dan Light Dependent Resistor. Ketiga jenis resistor ini harganya berubah-ubah (tidak sesuai dengan hukum ohm), tetapi merupakan fungsi dari temperatur, tegangan dan cahaya yang jatuh terserap. Selanjutnya pada tulisan ini hanya dibahas mengenai thermistor yang banyak digunakan dalam sistem kelistrikan alat – alat besar.

Themistor
Thermistor adalah salah satu jenis resistor yang mempunyai koeffisien temperatur yang sangat tinggi, dimana dengan adanya perubahan temperatur, resistansinya juga akan berubah. Terdapat 2 jenis termistor yaitu NTC (Negative Thermal Coefficient) dan PTC (Positive Thermal Coefficient).

  • Thermistor NTC

Thermistor NTC merupakan resistor dengan koefiisien temperatur negatif yang sangat tinggi. Thermistor jenis ini pada umumnya dibuat dari NiO, CoO atau Fe2O3. Harga nominal biasanya ditetapkan pada temperatur 25ºC. Perubahan resistansinya yang diakibatkan dalam bentuk non linier-nya diunjukkan dalam bentuk diagram resistansi dengan temperatur.

grafik thermistor NTC

  • Thermistor PTC

Thermistor PTC merupakan resistor dengan temperatur positif yang sangat tinggi. Thermistor jenis ini pada umumnya dibuat dari Ba Ti O3. Skala resistansinya berubah mulai dari beberepa ratus ohm pada temperatur 75º dan beberapa kilo ohm pada temperatur 150ºC. Berikut ini adalah contoh diagram resistansi dengan temperatur untuk thermistor PTC.

grafik thermistor PTC


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.