MULTIMETER

multimeter 1

multimeter 2

Pada semua barang yang ditentukan mempunyai ukuran besar kecil, panjang-pendek, kuat-lemah dan sebagainya. Untuk menentukan satu barang dapat dikatakan besar, lebih besar ataupun lebih besar lagi tentu masih kurang akurat dan penilaiannya setiap orang akan berbeda.

Dalam hal ini untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan suatu standar yang sama untuk menentukan ukuran dari barang dengan menggunakan alat ukur. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat ukur adalah merupakan alat pembanding yang standar. Pada umumnya satu alat ukur hanya digunakan untuk mengukur satu-satuan ukur saja, tetapi ada juga satu alat ukur digunakan untuk mengukur beberapa satuan (Contoh: Ampere, volt meter dan Ohm meter yang sering disebut multi tester/multimeter/avometer).

Bentuk dan Bagian-bagian Multimeter
bagian multimeter

  • Cara setting pointer 0.

Pengukuran hambatan diberi tenaga oleh battery pada bagian dalam. Batterynya aus oleh karena hasil pemakaian menyebabkan kesalahan membaca nilai yang diukur. Untuk pembacaan yang benar dari hambatan kesensitifan dari indikator harus disetel menurut voltage yang disalurkan battery. Inilah yang dinamakan penyetelan 0 Ω (kalibrasi).

setting multimeter

  • Mengukur Hambatan/Tahanan (Ohm Meter)
    • Pastikan bahwa hambatan yang akan diukur tidak dialiri arus dan tidak mempunyai hubungan dengan hambatan yang lain.
    • Posisikan selektor (rotary switch) pada skala Ohm.
    • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero ohm adjuster (kedua test pin dihubungkan)
    • Pasang Ohm meter parallel dengan hambatan yang akan diukur.
    • Pembacaan besarnya hambatan yang diukur adalah sesuai dengan skala pada selektor dan pointernya.

mengukur hambatan

  • Mengukur Tegangan (Volt Meter)
    • Mengetahui kira-kira besarnya tegangan yang akan diukur.
    • Mengetahui sumber tegangannya DC atau AC. Bila sumbernya adalah DC maka harus diketahui kutub (+) atau kutub (-).
    • Posisikan selektor (rotary switch) pada skala volt (DC volt atau AC volt).
    • Posisikan skala selektor diatas atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur.
    • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero point adjusting screw.
    • Pasang volt meter parallel dengan sirkuit yang akan diukur.
    • Pembacaan besarnya tegangan yang akan diukur adalah sesuai dengan skala pada selektor (rotary switch).

mengukur tegangan

  • Mengukur Arus (Ampere Meter).
    • Mengetahui kira-kira besarnya arus yang akan diukur.
    • Mengetahui sumber tegangannya DC atau AC. Bila sumbernya adalah DC maka harus diketahui kutub (+) atau kutub (-). Pada umumnya avometer hanya untuk mengukur arus DC yang kecil (0-500 mA).
    • Posisikan selektor (rotary switch) pada skala ampere.
    • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero point adjusting screw.
    • Pasang ampere meter serie dengan sirkuit yang akan diukur.
    • Pembacaan besarnya arus yang akan diukur adalah sesuai dengan skala pada selektor (rotary switch).

mengukur arus

mengukur arus dan tegangan

mengukur battery

  • Penggunaan / Perawatan
    • Memilih jarak yang tepat untuk menambah keakuratan/ketepatan, gunakanlah jarak ukur yang nilainya terdekat dengan nilai yang sedang dicheck/diperiksa. Sebagai contoh untuk mengukur tegangan battery kering 1.5 volt, gunakan skala ukur DC 2.5 V.
    • Mengukur nilai yang tidak diketahui ketika mengukur nilai yang diketahui, mulailah dengan jarak ukur yang tertinggi. Setelah bisa diperkirakan besarnya, saklarnya bisa disetel ke jarak ukur yang lebih rendah untuk membaca/mengukur lebih akurat.

 


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.