Viskositas (Kekentalan) adalah besarnya resistansi / hambatan terhadap oil untuk mengalir pada suhu tertentu. Jika oli atau zat cair lain mengalir dengan mudah berarti oli tersebut encer atau dengan kata lain memiliki nilai viscositas rendah. Begitu juga sebaliknya, jika oli tersebut susah mengalir, ali tersebut berarti kental, dan berarti nilai viscositasnya tinggi. Viskositas zat cair dipengaruhi oleh suhu. Ini seperti yang dikatakan hukum fisika “Jika suatu benda dipanaskan, dia akan memuai. Dan jika suatu benda didinginkan, maka akan menyusut.”. Artinya, benda cair jika dipanaskan, dia akan memuai, sehingga menjadi encer (viscositasnya menurun.) Dan sebaliknya, benda cair jika didinginkan, dia akan menyusut, sehingga menjadi kental (viscositasnya naik). Contoh mudahnya adalah ketika kita melihat minyak goreng diatas wajan, dia akan terasa kental. Tapi, jika kompor dinyalakan, dan minyak mendidih, maka minyak akan terasa encer jika diaduk-aduk.
Viscosity Index (Derajat Kekentalan)
Viscosity Index (VI) adalah Nilai kekentalan zat cair seiring dengan berubahnya suhu. Jika suatu zat cair tidak mengalami perubahan kekentalan yang siknifikan pada perubahan suhu yang relatif dalam rentang yang tinggi, maka zat cair tersebut digolongkan zat yang mempunyai Viskosity Index (VI) tinggi.
Jika suatu zat cair berubah menjadi lebih kental ketika suhu rendah (dingin) dan ketika suhu dinaikkan zat cair itu berubah menjadi sangat encer, maka zat cair tersebut digolongkan pada golongan zat cair yang mempunyai Viscosity Index (VI) rendah.
Rata-rata hydraulic system, fluida (zat cair) dengan Viscosity Index yang tinggi lebih diperlukan, dibandingkan dengan fluida yang mempunyai Viscosity Index rendah, karena fluida dengan Viscosity Index tinggi mempunyai kestabilan lebih baik.
Viscosity Index pada Petroleum Oil
Pada prinsipnya, semua petroleum oil akan menjadi lebih encer ketika suhunya dinaikkan. Sebaliknya, jika suhu diturunkan, akan menjadi lebih kental. Jika index viskositasnya terlalu rendah, maka rawan terjadi banyak kebocoran melalui seal dan sambungan-sambungan pada alat berat. Sedangkan, jika index viskositasnya terlalu terlalu tinggi maka kemungkinan bocornya sedikit, tetapi aktifitas operasinya menjadi lebih berat, sehingga membutuhkan tenaga lebih (extra power) untuk menggerakkannya. Ini berarti, alat berat harus menggunakan fluida yang Viscosity Indexnya ideal, dalam artian, tidak rawan bocor, dan tidak memberatkan system. Viskositas dari petroleum oil dikenal dengan istilah SAE (Society of Automotive Engineers), misalnya: 5W, 10W, 20W, 30W, 40W, dst. Semakin besar angkanya, berarti cairan itu kental, dan susah untuk mengalir, dan cocok digunakan pada suhu yang tinggi, karena tidak mengalami perubahan yang signifikan ketika terjadi perubahan.