Monthly Archives: March 2015

Mengenal Fungsi dari Hydraulic Fluid (Oil)

Fluid (Zat cair) merupakan Non-Compressible. Maka fluid dapat men-transmit power saat itu juga dalam sebuah sistem hidrolik. Sebagai contoh, minyak tanah ter-compress sekitar 1% untuk setiap 2000 psi. Oleh sebab itu minyak tanah dapat mempertahankan volumenya secara tetap di bawah tekanan tinggi. Minyak tanah adalah zat cair pokok yang digunakan dalam pengembangan kebanyakan hidrolik oil.

5 Fungsi utama dari hydraulic fluid (oil) adalah:
A. Cooling (mendinginkan)
B. Transmitting power (Meneruskan Tenaga)
C. Cleaning (Membersihkan)
D. Sealing (Menutupi)
E. Lubricating (Melumasi)

A. Cooling (mendinginkan)
Ketika sedang bekerja mengubah mekanikal energi ke hidrolik energi atau sebaliknya, hidrolik sistem akan menghasilkan panas. Keika oli bergerak melalui sistem, panas akan merambat dari komponen-komponen yang lebih hangat ke cooler (pendingin). Oil akan memberikan panas tersebut ke cooler atau reservoir yang telah di-rancang untuk menjaga suhu oli tidak melampaui nilai batas yang ditentukan.

B. Transmitting power (Meneruskan Tenaga)
Karena hydraulic fluid nilai viscositasnya tinggi, maka tidak dapat dikompres. Ketika hidrolik sistem ter-isi fluida, saat itu juga hidrolik sistem akan mengalirkan power dari satu area ke area yang lain. Tetapi kenyataannya bukan berarti tiap-tiap fluida mempunyai nilai efisiensi yang sama dalam meneruskan power, sebab tiap-tiap fluida tersebut mempunyai sifat khusus masing-masing. Pemilihan hydraulic fluid yang betul, harus disesuaikan dengan pemakaian dan kondisi operasi.

C. Cleaning (Membersihkan)
Fungsi lain dari oil adalah membersihkan. Meskipun pada hidrolik tank sudah ada screen, bukan tidak mungkin kotoran debu akan masuk ke dalam sistem. Kotoran-kotoran ini akan dibawa oleh oil menuju ke tangki yang kemudian akan ditangkap oleh filter yang ada di dalam tangki. Disamping fungsi-fungsi tersebut di atas oil juga bisa mencegah karat dan korosi pada komponen-komponen metal, mencegah oil membentuk buih dan oksidasi, memisahkan udara, air serta kotoran yang lain dan juga menjaga oil dari perubahan temperature yang besar.

D. Sealing (Menutupi)
Viskositas (kekentalan) dari oil tersebut akan membantu menentukan kemampuannya untuk melapisi semua komponen yang harus dilapisi pelumas. Banyak komponen-komponen hidrolik yang dirancang menggunakan hydraulic oil daripada mekanikal seal dalam satu kesatuan komponen.

E. Lubricating (Melumasi)
Hydraulic fluid (oil) diposisikan untuk bisa melumasi seluruh komponen yang bergerak pada suatu sistem hidrolik. Komponen-komponen yang bergerak, berputar, atau meluncur, harus berfungsi optimal tanpa harus bersentuhan langsung dengan komponen-komponen yang lain. Suatu keharusan bahwa hydraulic oil wajib mempertahankan oil film di antara dua permukaan komponen untuk mencegah terjadinya panas, gesekan, dan keausan yang tidak wajar.

Mengetahui Kondisi Suatu Battery melalui Battery Rating

Untuk mengukur / mengetahui keadaan suatu battery, kita dapat mengetahuinya melalui Battery Rating. Ada 3 battery rating yang perlu kita ketahui, berikut ini penjelasannya:

Reserve Capacity
Pengertian reserve capacity adalah: waktu yang dibutuhkan battery (dalam satuan menit) dan secara terus-menerus dibebani arus 25-Ampere dari kondisi full charge sampai dengan menjadi 10,5 Volt tegangannya.

Ampere Hours
Ampere houres merupakan satuan dari kapasitas penyimpanan suatu battery. Maksudnya adalah nilai maksimal kemampuan suatu battery pada saat dibebani terus menerus, maka battery akan habis dalam waktu: perkalian antara Ampere terpakai (tertera pada battery) dengan waktu penggunaanya. Contohnya, jika suatu battery berkapasitas 200 AH dan battery itu dibebani 20 Ampere, maka daya battery akan habis dalam waktu 10 jam.

Cold Cranking Ampere
Yang dimaksud Cold Cranking Ampere adalah: kemampuan suatu battery yang diberi beban selama kurun waktu 30-detik dengan kondisi udara – 17,8 derajat Celcius sampai tegangan masing-masing sell nya menjadi bertegangan minimum 1,2 volt. Rating CCA ini biasanya digunakan untuk negara-negara yang beriklim dingin, biasanya dalam keadaan suhu udara yang dingin, mesin akan sulit dinyalakan.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perawatan Battery

Cara perawatan battery baru
- Charge battery (isi battery) sesuai dengan rating yang tertera
- Periksa level ketinggian elektrolit battery sesuai batas yang dianjurkan pabrik
- Isi cairan elektrolit pada battery sampai skala specific gravitynya 1,225

Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas suatu rating battery
- Kemurnian dan kekuatan elektrolit battery
- Ukuran penampang platnya
- Jumlah plat tiap sellnya
- Tahanan yang ada dalam battery

Langkah-kangkah perawatan battery
- Terminal battery harus dibersihkan dan dikencangkan
- Battery sebaiknya dibersihkan setiap 50 jam menggunakan baking oda dan air tawar
- Lubang ventilasinya harus selalu bersih
- Pertahankan ketinggian elektrolit battery sesuai anjuran dari pabrik

Mengenal berbagai Variasi Sistem Pendingin

Beda mesin, beda pula sistem pendinginnya. Sistem pendingin didesain sesuai dengan kebutuhan suatu mesin. Pada tulisan ini saya akan menjelaskan tentang beberapa jenis sistem pendingin.

  • 1. water cooled exhaust (Pendingin yang menggunakan ait untuk mendinginkan gas buang)

Pada knalpot atau saluran gas buang pada kapal, didinginkan oleh air. Pendingin mendinginkan gas buang dari mesin. Gas buang yang didinginkan ini tidak akan membuat ruang mesin menjadi panas, karena air pendingin mengalir di sekitar lubang pada saluran gas buang.

  • 2. coolant conditioner element (Elemen kondisioner air pendingin)

jenis pendingin yang kedua yaitu sistem pendingin yang menggunakan elemen kondisioner air pendingin jika diperlukan saja. Air pendingin mengalir bersama dengan Elemen kondisioner. Di dalam pensingin tersebut terdapat anti karat di dalamnya. Karat akan larut di dalam sistem pendingin ketika mesin bekerja dan menghasilkan pnas.

  • 3. on highway truck (Truck jalan raya)

Berikut ini beberapa fakta pada pendingin mesin truk. Putaran mesin yang terjadi pada truk naik turun, sehingga perubahan engine speed selalu terjadi. komponen pendinginnya terdiri dari pompa air digerakkan oleh roda gigi, yang kemudian memompa air agar berputar dari mesin menuju radiator dan kembali ke mesin lagi, begitu seterusnya. Pada radiator terdapat ban kipas yang digerakkan oleh mesin, yang berfungsi untuk mendinginkan radiator, sehingga, ait yang mengalir di radiator tersebut menjadi dingi, dan air dingin tersebut akan mendinginkan mesin. Sistem ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada mesin truk. berbeda dengan pendingin pada kapal, karena mesin kapal cenderung berputar pada putaran yang konstan, tidak sefluktuatif putaran mesin truk.

pendingin truck

  • 4. Shunt line/pipa pararel

Ketika putaran mesin truk naik turun, maka kecepatan pompa ai pada pendinginnya pun akan ikut naik turun, tetapi aliran air pada pendingin tidak terlalu cepat berubah, dan ini akan menyebabkan perbedaan tekanan pada dipompa air. Shunt line merupakan komponen yang menyediakan air yang cukup ke saluran masuk pompa air. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga tekanan air, dan mencegah air agar tidak mendidih. Air yang mendidih akan menyebabkan air akan menguap, ketika air menguap, maka air akan lenyap dari pendingin, menurunkan kemampuannya untuk mendinginkan mesin akan menurun. Air pendingin pada saluran masuk pompa sangat mungkin untuk mendidih. Air dapat mendidih karena disebabkan turunnya tekanan. tekanan tersimpan pada saluran keluar pompa. Tekanan ini akan menghasilkan gelembung udara, dan gelembung udara ini akan menyebabkan pompa air menjadi erosi.

  • 5. Sistem pendingin engine kapal

Sistem pendingin pada kapal, cenderung berbeda dibandingkan sistem pendingin pada kendaraan yang berjalan di dara. Ada beberapa perbedaan padakomponen-komponen sistem pendingin nya. Hal ini dikarenakan, pada engine kapal, panas yang dihasilkan mesin tidak dialirkan menuju udara, melainkan dialirkan menuju air laut. Sistem pendingin mesin kapal memakai heat exchanger atau keel cooler. Secara prinsip aliran air pendinginnya tidak berbeda dengan mesin lainnya. Heat exchanger atau keel cooler berfungsi seperti layaknya radiator pada mesin truk. berikut ini skema sistem pendingin kapal.

heat excanger

  • 6. Zinc Rod (batang seng)

Fungsi Zinc rod adalah untuk mengurangi karat pada mesin kapal.Seng merupakan jenis logam yang lebih mudah berkarat jika dibandingkan dengan jenis logam laiinya. Bila seng terkena air laut, seng akan lebih cepat mengalami proses perkaratan. Proses perkaratan yang disebabkan oleh air laut ini dinamai korosi galvanic. Batang pada seng disebut sebagai “Anoda yang berkorban”. batang tersebut di desain untuk lebih cepat berkarat dibandingkan pada benda laiinya. Batang seng ini harus secara periodik sering-sering diperiksa, dan jika sudah waktunya diganti maka harus diganti.

zinc rod

5 Rangkaian Test untuk Mengetahui Kondisi Battery

Dalam alat berat, melibatkan juga battery sebagai pensupply daya pada alat kontrol elektriknya. Berikut ini beberapa rangkaian test yang dilakukan untuk mengetahui bagus atau buruk suatu battery:

1. Visual Inspection (Cek Fisik)
Langkah ini berupa memeriksa kondisi fisik battery, meliputi: ketinggian elektrolit, kode label, kondisi fisik bungkus battery, sampai dengan memeriksa ada tidaknya kebocoran. Jika kondisi bentuk dan warna battery sudah berubah, bisa dipastikan battery tersebut dalam kondisi buruk.

2. Mengukur Tegangan Battery
Mengukur tegangan dilakukan menggunakan multimeter. Yang diukur adalah nilai OCV pada tiap rating battery. Misal pada battery tertera voltase 6 Volt, maka seharusnya tegangan battery tersebut diatas 6 Volt. Jika multimeter menunjukkan angka dibawah 6 Volt, maka battery harus di isi ulang (di charge).

3. Charge Test
Charge test digunakan untuk mengetahui:
- Time charging dan rating charging
- Nilai charging pada 20 menit pertama
- Nilai maximal voltage yang diijinkan untuk charging battery 6 V adalah 8 Volt, untuk battery 12 v adalah 16 volt. tapi hal ini tidak berlaku pada 15 menit pertama dalam proses charging.
- Nilai dari charging rate yang diperbolehkan pabrik adalah 50% dari charging rate yang tertera pada battery

4. Load Test (test kelayakan)
Load test dijalankan dengan tujuan untuk menetukan apakah battery tersebut termasuk layak atau tidak untuk dilakukan proses pengisian (charging). Langkah-langkah yang harus dijalankan sebagai berikut:
- Memberi beban pada battery sebanyak 50% dari rating CCA battery
- Mengukur tegangan dengan menggunakan digital multimeter dalam keadaan tetap terbebani setelah 15 detik
- Jika angka multimeter menunjukkan minimum 4,7 Volt untuk battery 6 Volt dan 9,5 Volt untuk battery 12 Volt maka, dapat disimpulkan bahwa battery dalam kondisi baik, dan proses pengisian (charging) dapat terus dilanjutkan

5. Membuang Surface Charge
Tujuan dari membuang surface charge adalah agar proses pengisian (charging) battery dapat berjalan maksimal. Langkah-langkah yang harus dijalankan adalah sebagai berikut:
- Crank engine sekitar 5 detik dan posisi terpasang di machine. Jika sedang tidak terpasang, maka anda dapat menggunakan battery load tester untuk memberikan beban kurang lebih 50 % dari nilai CCA battery selama 5 detik.
- Kemudian biarkan battery selama 5 menit.
- Lalu semua kabel terminal yang menempel pada battery harus dilepaskan, dan selanjutnya ukur nilai OCV battery. Jika battery normal, seharusnya nilainya sesuai spesifikasi.