Electrical Starting System

Starting sistem bekerja dengan memutar engine hingga tercapainya tekanan dan temperature kompresi tertentu di dalam ruang bakar yang diperlukan untuk membakar bahan bakar. Pada semua starting sistem motor engkol memutar ring gear pada flywheel, kemudian flywheel memutar crankshaft dan melalui connecting rod menggerakkan piston untuk mengkompresi udara di dalam silinder.

Untuk menghidupkan engine, kecepatan engkol adalah lebih penting dari lamanya mengengkol. Karena putaran kecepatan engkol ini, mempengaruhi jumlah panas yang dihasilkan di dalam silinder pada waktu langkah kompresi.

Motor engkol (cranking motor/starting motor) digerakkan atau dioperasikan oleh sistem electric atau sistem udara.

Komponen-komponen utama electrical starting system adalah:

  1. Battery (accu)
  2. Starting motor dengan solenoid switch
  3. Starter switch
  4. Wire & kabel (kabel besar & kecil)

electrical starting system

  • Cranking/Starting Motor: Suatu alat untuk memutar dan menghidupkan engine, dengan mengubah tenaga dari aliran udara bertekanan menjadi energi
  • Pinion: Roda gigi penghubung yang dipasang (spline) di ujung poros (shaft) dari starting motor, untuk selanjutnya berhubungan dengan ring gear pada flywheel dan berputar sewaktu menghidupkan engine.
  • Sistem operasi electrical starting system

Ketika switch kunci start di posisi on, battery memberikan arus listrik ke komponen-komponen starting sistem, kemudian starting motor mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk memutar engine.

Untuk beberapa mesin yang memakai master switch dan disconnects switch ke battery, digunakan neutral switch sebagai safety untuk memutus arus listrik ke starting motor, ketika transmisi dalam keadaan bekerja.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>