{"id":575,"date":"2019-07-12T15:09:27","date_gmt":"2019-07-12T08:09:27","guid":{"rendered":"https:\/\/penambang.com\/?p=575"},"modified":"2019-07-12T14:55:40","modified_gmt":"2019-07-12T07:55:40","slug":"control-sistem-air-conditioning","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/penambang.com\/control-sistem-air-conditioning","title":{"rendered":"Air Conditioning Control System pada Alat Berat"},"content":{"rendered":"<div class=\"4ecd5b763bbe820aa1075e8a601982ad\" data-index=\"1\" style=\"float: none; margin:0px 0 0px 0; text-align:center;\">\n<script async src=\"https:\/\/pagead2.googlesyndication.com\/pagead\/js\/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6910524006528411\"\r\n     crossorigin=\"anonymous\"><\/script>\r\n<!-- Penambang SNI 1 -->\r\n<ins class=\"adsbygoogle\"\r\n     style=\"display:block\"\r\n     data-ad-client=\"ca-pub-6910524006528411\"\r\n     data-ad-slot=\"5600258926\"\r\n     data-ad-format=\"auto\"\r\n     data-full-width-responsive=\"true\"><\/ins>\r\n<script>\r\n     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});\r\n<\/script>\n<\/div>\n<p><em><strong>Thermostatic Switch<\/strong><\/em><br \/>\n<em>Thermostatic<\/em> <em>switch<\/em> pada sirkuit kelistrikan kompresor <em>electrical circuit<\/em>\u00a0 mengatur siklus kompresor yang memungkinkan operator mengatur tekanan pada sistem.<\/p>\n<p><em>Thermostatic switch<\/em> terdiri dari kontak tetap dan <em>pivoting frame<\/em> yang terpasang ke <em>capillary bel<\/em><em>l<\/em><em>ows assembly<\/em>. <em>Capillary tube<\/em> diisi dengan R134a atau <em>refrigerant <\/em>yang sama. <em>Capillary tube<\/em> dimasukkan diantara <em>evaporator<\/em> <em>core fin<\/em>. <em>Refrigerant <\/em>pada <em>capillary tube<\/em> mengembang atau mengerut, tergantung pada temperatur <em>evaporator<\/em>.<\/p>\n<p>Pengembangan dan pengerutan <em>refrigerant<\/em> pada <em>capillary tube<\/em> menyebabkan <em>bellow<\/em> mengembang dan mengerut juga. Pengembangan dan pengerutan <em>bellow<\/em> menyebabkan <em>pivoting frame<\/em> untuk bergerak.<\/p>\n<p>Bagian dari sirkuit yang menuju koil kompresor <em>clutch<\/em> terhubung dengan <em>stationary<\/em> <em>contact<\/em>, bagian lainnya dari sirkuit terhubung ke <em>pivoting frame<\/em>. <em>Contact<\/em> dan <em>pivoting<\/em> <em>frame<\/em> harus terhubung untuk supaya sirkuit tertutup dan mengoperasikan kompresor <em>clutch<\/em>.<\/p>\n<p>Operator mengatur pendinginan <em>evaporator<\/em> <em>cooling<\/em> dengan mengatur jarak antara <em>stationary contact<\/em> dan <em>pivoting frame<\/em>. Menggerakkan <em>contact<\/em> dan <em>pivoting frame<\/em> menjauh (mengurangi pendinginan) menyebabkan <em>bellow<\/em> mengembang lebih jauh sebelum rangkaian <em>switch<\/em> tertutup. Menggerakkan <em>contact<\/em> dan <em>pivoting frame<\/em> mendekat (meningkatkan pendinginan) menyebabkan rangkaian <em>switch<\/em> tertutup dengan gerakan <em>bellow<\/em> yang kecil.<\/p>\n<p><em>Thermostats<\/em> yang dapat disetel memiliki pengaruh untuk mengatur jarak antara bukaan dan penutupan <em>switch<\/em>. <em>Adjustment screw<\/em> ditempatkan dibawah penutup yang dapat dibuka. Jika <em>adjustable screw<\/em> tidak terdapat pada lokasi ini berarti <em>thermostat<\/em> ini memiliki jenis <em>non-adjustable.<\/em><\/p>\n<p><em><strong>Freeze Control System<\/strong><\/em><br \/>\n<em>Non-adjustable thermostat sistem<\/em> (terkadang sering disebut <em>Freeze Control Sistem<\/em>) memiliki sebuah knob pengontrol temperatur. <em>Knob<\/em> dihubungkan ke <em>heater control valve<\/em>, yang mengontrol aliran <em>coolant<\/em> melalui <em>heater<\/em> koil. Temperatur aliran udara pada <em>evaporator<\/em> dikontrol oleh <em>non-adjustable thermostat<\/em>. Temperatur kabin dijaga dengan memonitor aliran udara sepanjang <em>heater<\/em> dan <em>evaporator<\/em> koil. Ketika udara mengalir sepanjang <em>heater<\/em> dan <em>evaporator<\/em> koil mencapai 2.2\u00b0C (36\u00b0F), <em>non-adjustable<\/em> <em>thermostat<\/em> menghidupkan kompresor. Ketika temperatur udara yang mengalir turun menjadi -1.1\u00b0C (30\u00b0F), <em>non-adjustable thermostat<\/em> mematikan kompresor.<\/p>\n<p><strong>Kompresor <em>Clutch<\/em><\/strong><br \/>\n<img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-577\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/kompressor-clutch.jpg\" alt=\"kompressor clutch\" width=\"396\" height=\"335\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/kompressor-clutch.jpg 396w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/kompressor-clutch-300x254.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 396px) 100vw, 396px\" \/><\/p>\n<p>Kopling kompresor digerakkan oleh <em>crankshaft engine<\/em> melalui sebuah <em>belt<\/em> yang terhubung dengan <em>pulley assembly<\/em> yang terpasang pada <em>magnetic clutch<\/em>. <em>Pulley assembly<\/em> memutar <em>bearing<\/em> dan tidak tehubung ke <em>shaft<\/em>. <em>D<\/em><em>rive plate displine<\/em> menggunakan <em>hub<\/em> ke <em>shaft<\/em>. Koil <em>assembly<\/em> ditempatkan pada <em>frame<\/em> kompresor dan tidak berputar.<\/p>\n<p>Arus listrik dari <em>thermostat<\/em> menciptakan medan magnet pada koil <em>assembly<\/em>. Medan magnet menarik <em>drive plate<\/em> terhadap <em>pulley assembly<\/em>. <em>Pulley assembly<\/em> kemudian memutar <em>drive plate<\/em>, <em>hub,<\/em> dan <em>shaft<\/em> untuk mengoperasikan kompresor.<\/p>\n<p><em><strong>Low Pressure Sensing Switch<\/strong><\/em><br \/>\n<img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-578\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/low-pressure-sensing-switch.jpg\" alt=\"low pressure sensing switch\" width=\"452\" height=\"304\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/low-pressure-sensing-switch.jpg 452w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/low-pressure-sensing-switch-300x202.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 452px) 100vw, 452px\" \/><\/p>\n<p>Gambar di atas menunjukkan <em>low pressure sensing switch<\/em> (panah) yang dipasang pada <em>receiver <\/em>&#8211; <em>dryer<\/em>. <em>Low pressure sensing switch<\/em> digunakan untuk memproteksi sistem dari kerusakan akibat kekurangan oli. Berada pada sirkuit listrik yang menuju <em>magnetic clutch<\/em>, <em>switch<\/em> terbuka ketika tekanan sistem turun dibawah 175 kPa (25 psi) dan mematikan kompresor. <em>Switch<\/em> dapat ditempatkan pada <em>dryer<\/em>, <em>expansion valve<\/em>, <em>liquid line<\/em>, atau pada kompresor.<\/p>\n<p><em><strong>High Pressure Sensing Switch<\/strong><\/em><br \/>\n<em>High pressure switch<\/em> digunakan pada beberapa <em>machines<\/em> untuk mematikan sistem sebelum tekanan sistem mencapai h<em>igh pressure relief valve setting<\/em>. <em>High pressure switch<\/em> ditempatkan pada sirkuit kelistrikan yang menuju <em>magnetic clutch<\/em>. Tekanan sistem yang tinggi membuat <em>switch open<\/em> dan mematikan kompresor.<\/p>\n<p><em><strong>High Pressure Relief Valve<\/strong><\/em><br \/>\n<img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-579\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/high-pressure-relief-valve.jpg\" alt=\"high pressure relief valve\" width=\"452\" height=\"304\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/high-pressure-relief-valve.jpg 452w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/high-pressure-relief-valve-300x202.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 452px) 100vw, 452px\" \/><\/p>\n<p><em>High pressure relief valve<\/em> dapat ditempatkan pada kompresor atau <em>receiver-dryer<\/em>. <em>High pressure relief valve<\/em> memungkinkan <em>refrigerant <\/em>terbuang ke atmosfir jika tekanan di dalam sistem meningkat diatas 3450 kPa (500 psi). Pada sistem saat ini, <em>High pressure relief valve<\/em> membuka <em>High pressure switch<\/em>. Hal ini dimaksudkan guna menghidari <em>refrigerant <\/em>dibuang ke atmosfer.<\/p>\n<p><em><strong>Moisture Indicator<\/strong><\/em><br \/>\n<img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-580\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/moisture-indicator.jpg\" alt=\"moisture indicator\" width=\"454\" height=\"304\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/moisture-indicator.jpg 454w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/moisture-indicator-300x201.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 454px) 100vw, 454px\" \/><\/p>\n<p>Gambar di atas menunjukkan <em>moisture indicator<\/em>. <em>Moisture indicator<\/em> ditempatkan di jalur antara <em>receiver-dryer<\/em> dan <em>expansion valve<\/em>. <em>Moisture indicator<\/em> mengukur jumlah pengembunan <em>relative<\/em> pada sistem. Kadar pengembunan mengacu pada grafik dipermukaan indikator. Warna biru menujukkan sistem dalam kondisi kering dan warna merah muda menandakan sistem dalam kondisi basah.<\/p>\n<p><em>Moisture indicator<\/em> harus diperiksa disetiap pergantian gilir (<em>shift<\/em>) pengoperasian <em>machine<\/em>. Untuk memeriksa indikator embun (<em>moisture indicator<\/em>, perhatikan <em>indicator<\/em> <em>ring<\/em> (2) melalui <em>sight glass<\/em> (1). Jika <em>indicator ring<\/em> berwarna biru, sistem dalam kondisi kering. Jika <em>indicator ring<\/em> berwarna merah jambu, sistem mengandung embun (<em>moisture<\/em>). <em>Moisture<\/em> harus dibuang dan <em>receiver dryer<\/em> harus diganti.<\/p>\n<p><strong>CATATAN:<\/strong><br \/>\nPembacaan <em>moisture indicator<\/em> lebih efisien setelah sistem <em>air conditioning<\/em> beroperasi selama tiga jam atau lebih. Untuk menghasilkan hasil yang terbaik, operator memeriksa <em>moisture indicator<\/em> pada siang hari dan pada akhir setiap <em>shift<\/em>.<\/p>\n<p><em><strong>Electronically Managed Climate Control<\/strong><\/em><br \/>\nSejumlah kendaraan memiliki sistem <em>electronically managed climate control<\/em> yang digunakan pada sistem <em>air conditioning<\/em> dan <em>heating<\/em> untuk menjaga <em>temperatur specific<\/em> secara otomatis di dalam kabin. Untuk menjaga temperatur yang diinginkan, <em>heat sensor<\/em> mengirim signal ke komputer unit yang mengontrol siklus effektif kompresor, <em>heater valve<\/em>, <em>blower<\/em>, dan <em>operasi vent door<\/em>. <em>Electronic control<\/em> sistem umumnya terdiri dari beberapa komponen, seperti <em>coolant temperature sensor<\/em>, <em>cabine temperature sensor<\/em>, <em>outside temperature sensor<\/em>, <em>high &#8211; side temperatur switch<\/em>, <em>low &#8211; side temperatur switch<\/em>, <em>low &#8211; pressure switch<\/em>, <em>vehicle speed sensor<\/em> (untuk mengukur <em>ram air effect<\/em>), <em>sunload sensor<\/em>, dan lain sebagainya. Komputer digunakan mengontrol performa sistem <em>air conditioning<\/em> dan membantu mendiagnosa <em>problem<\/em> sistem <em>air conditioning<\/em>, <em>electronic control<\/em> sistem ini menggunakan <em>vehicle connector<\/em> untuk berkomunikasi dengan peralatan <em>electronic<\/em> lainnya pada kendaraan dan dengan <em>diagnostic tool<\/em>.<\/p>\n\n<div style=\"font-size: 0px; height: 0px; line-height: 0px; margin: 0; padding: 0; clear: both;\"><\/div>","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Thermostatic Switch Thermostatic switch pada sirkuit kelistrikan kompresor electrical circuit\u00a0 mengatur siklus kompresor yang memungkinkan operator mengatur tekanan pada sistem. Thermostatic switch terdiri dari kontak tetap dan pivoting frame yang terpasang ke capillary bellows assembly. Capillary tube diisi dengan R134a atau refrigerant yang sama. Capillary tube dimasukkan diantara evaporator core fin. Refrigerant pada capillary tube [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":576,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[36,38],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/575"}],"collection":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=575"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/575\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/576"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=575"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=575"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=575"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}