{"id":253,"date":"2019-08-05T16:11:58","date_gmt":"2019-08-05T09:11:58","guid":{"rendered":"https:\/\/penambang.com\/?p=253"},"modified":"2019-08-05T15:26:59","modified_gmt":"2019-08-05T08:26:59","slug":"komponen-dan-cara-kerja-torque-converter","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/penambang.com\/komponen-dan-cara-kerja-torque-converter","title":{"rendered":"Komponen dan Cara Kerja Torque Converter"},"content":{"rendered":"<div class=\"4ecd5b763bbe820aa1075e8a601982ad\" data-index=\"1\" style=\"float: none; margin:0px 0 0px 0; text-align:center;\">\n<script async src=\"https:\/\/pagead2.googlesyndication.com\/pagead\/js\/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6910524006528411\"\r\n     crossorigin=\"anonymous\"><\/script>\r\n<!-- Penambang SNI 1 -->\r\n<ins class=\"adsbygoogle\"\r\n     style=\"display:block\"\r\n     data-ad-client=\"ca-pub-6910524006528411\"\r\n     data-ad-slot=\"5600258926\"\r\n     data-ad-format=\"auto\"\r\n     data-full-width-responsive=\"true\"><\/ins>\r\n<script>\r\n     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});\r\n<\/script>\n<\/div>\n<p>Pada umumnya <em>torque converter <\/em>terdiri atas tiga komponen utama yaitu:<\/p>\n<ul>\n<li><em>Pump<\/em> (<em>Impeller<\/em>).<\/li>\n<li>Turbin (<em>Runner<\/em>).<\/li>\n<li>Stator (<em>Reactor<\/em>).<\/li>\n<\/ul>\n<p><em>Pump<\/em> dan turbin suatu <em>torque converter<\/em> mempunyai banyak sudu, masing-masing sudu <em>pump<\/em> atau turbin dibuat simetris dan dapat dianggap merupakan suatu pipa yang dilengkungkan dan dari dalamnya dialirkan oli yang bertekanan.<\/p>\n<p><em><strong>Pump (Impeller)<\/strong><\/em><br \/>\n<em>Pump<\/em> ini dipasang\/dihubungkan dengan <em>flywheel<\/em> oleh <em>drive case<\/em> dan digerakkan langsung oleh <em>engine<\/em>. Jadi begitu <em>engine<\/em> berputar, maka <em>pump<\/em> pun akan ikut berputar, sehingga oli yang ada didalamnya akan terlempar karena gaya sentrifugal dan bentuk sudu dari <em>pump<\/em> itu sendiri.<\/p>\n<p><img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-254\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/komponen-torque-converter.jpg\" alt=\"komponen torque converter\" width=\"469\" height=\"181\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/komponen-torque-converter.jpg 469w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/komponen-torque-converter-300x116.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 469px) 100vw, 469px\" \/><\/p>\n<p>Apa yang menimbulkan perubahan kecepatan aliran oli di dalam sudu pump adalah gaya yang bekerja pada oli dalam sudu. <em>Torque engine<\/em> yang ada dalam <em>impeller<\/em> menghasilkan gaya sentrifugal pada oli sehingga oli mengalir sepanjang sudu-sudu <em>pump<\/em> dan ini disebut \u201c<em>absorption toruqoe of pump<\/em>\u201c (besarnya <em>torque engine<\/em> yang diserap oleh <em>pump<\/em> untuk memberikan gaya pada aliran oli melalui sudu-sudunya).<\/p>\n<p>Selanjutnya, jika <em>pump<\/em> berputar lebih cepat, secara serempak menghasilkan aliran oli yang lebih besar, sehingga <em>absorption toruqe of pump<\/em> bertambah cepat.<\/p>\n<p><em>Engine<\/em> harus dijalankan pada putaran tertentu, sehingga besarnya <em>absorption torque of pump<\/em> seimbang dengan <em>engine<\/em>. Yakni pada putaran dimana kurva <em>absorption torque of pump<\/em> dan kurva <em>engine torque<\/em> berpotongan.<\/p>\n<p><img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-258\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/absorbsion-torque-pump.jpg\" alt=\"absorbsion torque pump\" width=\"371\" height=\"216\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/absorbsion-torque-pump.jpg 371w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/absorbsion-torque-pump-300x175.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 371px) 100vw, 371px\" \/><\/p>\n<p>Dengan alasan ini, jika kecepatan <em>engine<\/em> diturunkan dengan mengurangi <em>throttle<\/em>, <em>engine<\/em> akan bekerja pada <em>torque<\/em> yang rendah (dilukiskan dengan garis putus-putus) sehingga mengurangi gaya dorong (<em>tractive force<\/em>) unit.<\/p>\n<p><em>Torque engine<\/em> yang diserap oleh <em>pump<\/em>, berarti juga daya (<em>horse power<\/em>) <em>engine<\/em> yang diserap oleh <em>pump<\/em>. Pada grafik dibawah ditunjukkan hubungan antara <em>horse power engine<\/em> dengan <em>horse power<\/em> yang diserap <em>pump<\/em>. <em>Engine<\/em> harus dioperasikan pada kecepatan tertentu sehingga besarnya <em>horse power<\/em> yang diserap maksimum.<\/p>\n<p><img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-257\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/absorbsion-horse-power.jpg\" alt=\"absorbsion horse power\" width=\"381\" height=\"225\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/absorbsion-horse-power.jpg 381w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/absorbsion-horse-power-300x177.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 381px) 100vw, 381px\" \/><\/p>\n<p><strong>Turbin<\/strong><br \/>\nTurbin dipasang pada <em>out put shaft<\/em> dan berfungsi merubah energi kinetis dari oli yang sedang diberikan <em>pump<\/em>, menjadi mekanis pada <em>shaft output<\/em>nya.<\/p>\n<p>Perubahan arah dan kecepatan aliran oli dalam sudu-sudu turbin menghasilkan gaya reaksi sehingga turbin berputar. Besarnya <em>torque<\/em> yang dihasilkan pada <em>shaft<\/em> turbin adalah sebanding dengan resultan dua besaran yang diperoleh dari hasil perkalian kecepatan keliling aliran pada bagian <em>inlet<\/em> dan <em>outlet<\/em> dengan masing-masing radius pada kedua <em>ports<\/em>. <em>Torque<\/em> turbin juga dipengaruhi dengan jumlah aliran dari fluida.<\/p>\n<p><img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-255\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/turbine.jpg\" alt=\"turbine\" width=\"428\" height=\"186\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/turbine.jpg 428w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/turbine-300x130.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 428px) 100vw, 428px\" \/><\/p>\n<p>Stator dipasang pada <em>shaft<\/em> yang tetap pada <em>housing<\/em> yang berfungsi mengarahkan <em>oil flow<\/em> dari sudu-sudu turbin untuk masuk kembali ke sudu-sudu <em>pump<\/em> sesuai dengan arah putaran <em>pump<\/em>, sehingga <em>oil flow<\/em> yang masih mempunyai tenaga kinetis akan membantu mendorong dan memperingan kerja <em>pump<\/em> dan selanjutnya akan memperbesar tenaga kinetis dari <em>outlet pump<\/em> berikutnya<\/p>\n<p>Jika turbin berputar cepat hingga <em>speed ratio<\/em>nya mendekati satu, maka arah (sudut aliran) oli akan berubah, sehingga oli yang keluar dari turbin akan memukul punggung sudu-sudu stator. Keadaan yang demikian mengakibatkan aliran oli menjadi tidak beraturan dan efisiensi <em>torque converter<\/em> akan menurun.<\/p>\n<p><img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-256\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/stator.jpg\" alt=\"stator\" width=\"454\" height=\"180\" srcset=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/stator.jpg 454w, https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/stator-300x119.jpg 300w\" sizes=\"(max-width: 454px) 100vw, 454px\" \/><\/p>\n<p><em><strong>Freewheel<\/strong><\/em><br \/>\n<em>Freewheel<\/em> atau sering disebut \u201c<em>one way clutch<\/em>\u201c dipasang pada stator, terletak antara stator dan <em>shaft<\/em> yang berfungsi agar stator dapat berputar ke satu arah saja pada <em>shaft<\/em>nya, dimana akan berfungsi juga menaikkan effisiensi dari <em>torque converter<\/em>.<\/p>\n<p>Terdapat dua tipe <em>freewheel<\/em> yaitu:<\/p>\n<ol>\n<li><em>Roller type<\/em><\/li>\n<li><em>Sprag type.<\/em><\/li>\n<\/ol>\n<p><em><strong>Roller Type<\/strong><\/em><\/p>\n<p><img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-260\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/freewheel-roller-type.jpg\" alt=\"freewheel roller type\" width=\"254\" height=\"289\" \/><\/p>\n<p>Konstruksi seperti ini terlihat pada gambar di atas, apabila stator diputar pada shaftnya kearah (a), <em>roller<\/em> akan bergerak ke kanan kearah ruangan yang lebih sempit, sehingga mengakibatkan stator akan terkunci dan diam.<\/p>\n<p>Apabila stator diputar kearah (b), <em>roller<\/em> akan bergerak ke kiri pada ruangan yang lebih luas melawan spring, sehingga mengakibatkan stator dapat berputar.<\/p>\n<p><em><strong>Sprag Type<\/strong><\/em><\/p>\n<p><img loading=\"lazy\" class=\"aligncenter size-full wp-image-259\" src=\"https:\/\/penambang.com\/wp-content\/uploads\/2014\/10\/freewheel-sprag.jpg\" alt=\"freewheel sprag\" width=\"227\" height=\"292\" \/><\/p>\n<p>Pada <em>sprag<\/em>, jarak searah A lebih panjang daripada jarak arah B seperti terlihat pada gambar (c). Apabila stator diputar kearah (a), <em>sprag<\/em> akan berputar ke kiri sesuai dengan arah anak panah, karena jarak antara <em>shaft<\/em> dengan stator lebih kecil dari jarak A, maka stator dan <em>shaft<\/em> akan terkunci oleh <em>sprag<\/em> sehingga tidak dapat berputar. Sebaliknya, apabila stator diputar kearah (b), maka stator akan berputar dengan lancar karena jarak B lebih pendek dari pada jarak antara stator dengan <em>shaf<\/em>nya.<\/p>\n<p><em>Image credit<\/em>: <em>Engineering Explained Chanel<\/em> @ <em>YouTube<\/em>.<\/p>\n\n<div style=\"font-size: 0px; height: 0px; line-height: 0px; margin: 0; padding: 0; clear: both;\"><\/div>","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Pada umumnya torque converter terdiri atas tiga komponen utama yaitu: Pump (Impeller). Turbin (Runner). Stator (Reactor). Pump dan turbin suatu torque converter mempunyai banyak sudu, masing-masing sudu pump atau turbin dibuat simetris dan dapat dianggap merupakan suatu pipa yang dilengkungkan dan dari dalamnya dialirkan oli yang bertekanan. Pump (Impeller) Pump ini dipasang\/dihubungkan dengan flywheel oleh [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":3232,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[22,28,47],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/253"}],"collection":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=253"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/253\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/3232"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=253"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=253"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=253"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}