{"id":1213,"date":"2020-05-13T11:15:07","date_gmt":"2020-05-13T04:15:07","guid":{"rendered":"https:\/\/penambang.com\/?p=1213"},"modified":"2020-05-13T11:11:01","modified_gmt":"2020-05-13T04:11:01","slug":"pengaruh-bahan-bakar-terhadap-horse-power-engine","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/penambang.com\/pengaruh-bahan-bakar-terhadap-horse-power-engine","title":{"rendered":"Kondisi pada Bahan Bakar yang Mempengaruhi Horsepower Engine"},"content":{"rendered":"<div class=\"4ecd5b763bbe820aa1075e8a601982ad\" data-index=\"1\" style=\"float: none; margin:0px 0 0px 0; text-align:center;\">\n<script async src=\"https:\/\/pagead2.googlesyndication.com\/pagead\/js\/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6910524006528411\"\r\n     crossorigin=\"anonymous\"><\/script>\r\n<!-- Penambang SNI 1 -->\r\n<ins class=\"adsbygoogle\"\r\n     style=\"display:block\"\r\n     data-ad-client=\"ca-pub-6910524006528411\"\r\n     data-ad-slot=\"5600258926\"\r\n     data-ad-format=\"auto\"\r\n     data-full-width-responsive=\"true\"><\/ins>\r\n<script>\r\n     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});\r\n<\/script>\n<\/div>\n<p>Kondisi <em>fuel<\/em> yang dapat berpengaruh terhadap <em>engine<\/em> diantaranya:<\/p>\n<p><em><strong>Specific Gravity<\/strong><\/em><br \/>\n<em>Specific gravity diesel fuel<\/em> adalah berat <em>fuel<\/em> dengan jumlah tertentu dibandingkan dengan berat air dengan jumlah dan pada temperatur yang sama. Semakin tinggi <em>specific gravity<\/em> berarti semakin berat bahan bakar tersebut dan semakin besar energi atau <em>horsepower<\/em> yang dapat dihasilkan <em>engine<\/em>.<\/p>\n<p><em>Specific gravity<\/em> dapat diukur menggunakan <em>fuel hydrometer<\/em>. Pembacaan pada <em>hydrometer<\/em> menggunakan skala <em>American Petroleum Institut (API).<\/em> Skala <em>API<\/em> merupakan kebalikan dari <em>specific gravity.<\/em> Semakin besar derajat <em>API<\/em> menunjukkan semakin ringan bahan bakar tersebut, contoh bahan bakar yang ringan adalah minyak tanah memiliki derajat <em>API<\/em> sebesar 40-44. Nilai standar derajat <em>API engine <\/em>Caterpillar adalah 35 pada 60\u00b0F (SAE \u2013 J1995).<\/p>\n<p>Pembacaan <em>Hydrometer<\/em> dipengaruhi oleh temperatur bahan bakar sehingga untuk mendapatkan nilai yang mengacu kepada standard pabrik, nilai aktual yang diperoleh harus dikoreksi menggunakan tabel koreksi yang terdapat pada <em>Engine Performance Reference<\/em>.<\/p>\n<p>Bahan bakar yang ringan tidak akan menghasilkan <em>horsepower<\/em> maksimum tanpa dilakukan penyetelan pada bahan bakar system, namun untuk mengkompensasi kondisi tersebut penyetelan bahan bakar system tidak diperbolehkan karena umur komponen bahan bakar dapat menurun akibat berkurangnya efek pelumasan.<\/p>\n<p>Bahan bakar yang terlalu berat mengakibatkan banyaknya <em>deposit<\/em> pada <em>combustion chamber<\/em>, sehingga dapat menimbulkan keausan yang tidak normal pada <em>liner<\/em> dan <em>piston ring<\/em>.<\/p>\n<p><strong>Temperatur Bahan bakar<\/strong><br \/>\nKenaikan temperatur bahan bakar pada daerah antara <em>transfer pump<\/em> dan <em>fuel injection pump<\/em> atau <em>injector<\/em> dapat mempengaruhi kemampuan <em>engine<\/em>. Kenaikan temperatur ini dapat disebabkan oleh radiasi panas dari komponen <em>engine<\/em> lainnya atau karena terhambatnya saluran kembali (<em>return line<\/em>) bahan bakar ke tangki.<\/p>\n<p>Semakin tinggi temperatur bahan bakar maka <em>spesific gravity<\/em>&#8211; nya akan semakin rendah dan nilai panas yang terkandung didalam bahan bakar menjadi berkurang. Kenaikan temperatur yang diperbolehkan antara <em>transfer pump<\/em> dan <em>fuel injection pump<\/em> atau <em>injector<\/em> pada <em>engine<\/em> <em>Caterpillar<\/em> adalah 38\u00b0C (68\u00b0F). Apabila bahan bakar temperatur pada daerah ini melebihi nilai tersebut maka nilai <em>horsepower<\/em> harus dikoreksi menggunakan <em>correction factor<\/em> yang terdapat pada <em>Engine Performance Reference<\/em>.<\/p>\n<p>Disamping berpengaruh terhadap <em>horsepower<\/em>, temperatur bahan bakar yang akan masuk ke <em>fuel injection pump<\/em> atau saluran bahan bakar (<em>fuel gallery<\/em>) juga sangat berpengaruh terhadap kekentalan bahan bakar (<em>viscosity)<\/em>. Kekentalan merupakan ukuran dari hambatan cairan untuk mengalir. Kekentalan tinggi berarti bahan bakar terlalu kental dan akan sulit untuk mengalir. Bahan bakar dengan kekentalan yang yang tidak tepat (terlalu kental atau terlalu cair) dapat mengakibatkan kerusakan <em>engine<\/em>. Standar kekentalan (<em>viscosity)<\/em> bahan bakar yang akan masuk ke <em>fuel injection pump<\/em> sebesar adalah 1.4 \u2013 20 <em>centistokes (Cts)<\/em>.<\/p>\n<p>Kekentalan bahan bakar yang terlalu tinggi dapat meningkatkan keausan pada <em>gear train<\/em>, <em>cam<\/em> dan <em>follower fuel injection pump<\/em> karena semakin tingginya tekanan untuk penginjeksian bahan bakar. Kekentalan bahan bakar yang terlalu rendah tidak dapat menyediakan pelumasan yang baik pada <em>plunger, barrel <\/em>dan <em>injector<\/em>. Pengabutan bahan bakar juga tidak menghasilkan pengabutan yang sempurna dan <em>engine<\/em> susah di-<em>start<\/em>.<\/p>\n<p>Salah satu cara mengubah kekentalan bahan bakar pada daerah yang ekstrim seperti daerah dingin atau daerah yang terlalu panas adalah dengan cara memanaskan atau mendinginkan bahan bakar.<\/p>\n\n<div style=\"font-size: 0px; height: 0px; line-height: 0px; margin: 0; padding: 0; clear: both;\"><\/div>","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Kondisi fuel yang dapat berpengaruh terhadap engine diantaranya: Specific Gravity Specific gravity diesel fuel adalah berat fuel dengan jumlah tertentu dibandingkan dengan berat air dengan jumlah dan pada temperatur yang sama. Semakin tinggi specific gravity berarti semakin berat bahan bakar tersebut dan semakin besar energi atau horsepower yang dapat dihasilkan engine. Specific gravity dapat diukur [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":3281,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[22,24],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1213"}],"collection":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1213"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1213\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/3281"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1213"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1213"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/penambang.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1213"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}