PENGONTROLAN ENGINE ZX200

Sistem pengontrolan engine dibagi dalam grup sebagai berikut :

  • Pengontrolan, Engine Control Dial
  • Pengontrolan, HP Mode
  • Pengontrolan, E Mode
  • Pengontrolan, Auto-Idle
  • Pengontrolan, Auto-Acceleration
  • Pengontrolan , Auto-Warming Up
  • Pengontrolan, Idle Speed-Up
  • Pengontrolan Kenaikan     Kecepatan    Engine Otomatis saat Travel (hanya ZX270 class)
  • *Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Operasi Attachment
  • *Pengontrolan Batas     Kecepatan     Operasi Attachment
  • Pengontrolan Engine Learning

CATATAN: *Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan optional parts yang sesuai.

tata letak sistem pengontrolan engine

Pengontrolan, Engine Control Dial
Fungsinya: Pengontrolan kecepatan engine dalam me- respon sesuai dengan sudut putar dari engine control dial dan mengurangi kecepatan engine sebanyak 100 rpm, untuk mengurangi pemakaian bahan bakar dan kebisingan suara, ketika semua lever pengontrol dalam keadaan netral.

Bekerjanya: MC menggerakan governor lever, untuk merespon sudut putar dari engine control dial, dalam mengatur kecepatan engine.

CATATAN:* Walaupun ketika control dial diputar pa- da posisi kecepatan penuh, governor lever tidak sampai menyen-tuh stopper dikecepatan penuh (Lihat pada pengontrolan mode HP.)

Saat semua lever pengontrol netral (sensor-sensor travel dan front attachment OFF), MC menggerakan motor EC, sehingga kecepatan engine, berkurang 100 rpm dari kecepatan maksimum-nya.

pengontrolan fuel control dial

CATATAN: Kecepatan engine berkurang 100 rpm dari kecepatan maksimumnya. Oleh karena itu bila kecepatan engine yang terseting oleh engine control dial akan tetap lebih rendah 100 rpm, dan tdak akan berubah. Pengontrolan pengu- rangan kecepatan engine ini akan aktip, tanpa mengidahkan pengontrolan auto- idle dan/ atau auto-accelerasi aktip atau tidak.

pengontrolan fuel control dial 2

Pengontrolan, HP Mode

Fungsinya: Menaikan sedikit tenaga penggalian, seperti untuk operasi arm menekuk kedalam (roll- in), ketika pekerjaan pengerukan pada galian yang dalam.

Bekerjanya:MC menggerakan motor EC, untuk me- naikan      sedikit kecepatan engine, dari kecepatan yang ter-set pada engine control dial, dari kondisi yang ada dengan power mode switch di posisi HP.

  • Engine control dial: di set pada 500 rpm atau lebih.
  • Boom naik (raise) dan/ atau Arm tertekuk kedalam Roll-in), saat bekerja
  • Tekanan delivery dari pompa 1 dan pompa 2 rata- rata tinggi.

pengontrolan HP Mode

CATATAN: Posisi stopper governor engine, di stel pada posisi HP. Sehingga governor lever tidak akan menyentuh stopper saat mode normal.

pengontrolan HP Mode 2

Pengontrolan, E Mode

Fungsinya: Mengurangi kecepatan engine dengan per- bandingan (rasio) spesifikasi yang tetap.

pengontrolan e Mode

Bekerjanya:MC menggerakan motor EC untuk mengu- rangi kecepatan engine yang ter-set oleh engine cotrol dial, bila power mode switch di posisikan E mode. Kecepatan engine akan berkurang secara proposional sesuai dengan sudut putar dari engine control dial.

pengontrolan e Mode 2

 Pengontrolan, Auto-Idle

Fungsinya: Mengurangi kecepatan engine, bila semua control lever di netral, untuk mengurangi pemakaian bahan-bakar dan level kebisingan.

Bekerjanya: Kira-kira 3,5 detik setelah control lever di- kembalikan ke netral, MC menggerakan motor EC, sehingga kecepatan engine berkurang, ke kecepatan auto-idle. Dan segera setelah lever pengontrol di- operasikan (dimana sensor pressure, untuk travel dan/ atau front atachment, menjadi ON) MC menggerakan kembali motor EC, sehingga kecepatan engine naik, pada kecepatan semula/ awal (yang di-set oleh engine control dial).

Sistem auto-idle menjadi tidak aktif bila:

  • Control Lever: Di-operasikan (ada satu di antara sensor pressure lever pengontrol travel atau front attachment yang menjadi ON)
  • Power Mode Switch: Bila E mode berubah ke P mode atau P mode berubah ke E
  • Engine Control Dial: Bila kecepatan engine diubah.

auto idle

auto idle 2

Pengontrolan, Auto Acceleration

Fungsinya: Mengatur secara otomatis kecepatan engine agar sesuai dengan kondisi peng- operasian mesin. Bila semua lever pengontrol dalam keadaan netral, kecepatan engine akan berkurang, untuk mengurangi pemakaian bahan-bakar dan menurunkan level kebisingan suara.

Bekerjanya: Sa’at lever pengontrol di-operasikan deng- an selector auto-idle/ accleration di posisi auto-accelerasi, MC mengkalkulasikan ke- sesuaian kecepatan engine dengan kondisi operasi, sesuai dengan signal yang diterima dari sensor-sensornya (travel, swing, boom naik, dan arm tekuk kedalam/ roll-in), sensor control pressure pompa dan sensor delivery pressure pompa. Kemudian MC menggerakan motor EC sehingga kecepatan engine diset, sesuai dengan kecepatan sudut putar yang dihasilkan oleh kalkulasi MC. Bila semua lever pengontrol dikembalikan ke netral, kecepatan engine akan berkurang 400 rpm dari kecepatan maksimum awal. Dan kemudian, 3,5 detik berikutnya, kecepatan engine akan turun lagi ke kecepatan setting auto-idle.

CATATAN: Bila semua lever pengontrol dikembali- kan ke netral, kecepatan engine akan berkurang 400 rpm, dari kecepatan maksimum. Bilamana kecepatan engine yang di-set oleh engine control dial dan berjalan pada kecepatan lebih rendah dari kecepatan maksimum yang dikurangi 100 rpm, maka kecepatan engine hanya akan berkurang 300 rpm.

Kecepatan Engine VS. Operasi Lever Pengontrol :
auto acceleration

Progress Waktu Pengoperasian  VS  Perubahan Kecepatan Engine
auto acceleration 2

auto acceleration 3

Pengontrolan, Auto Warming Up

Funngsinya: Pemanasan awal secara otomatis pada sistem hidrolik (Hampir sama dengan choke-otomatis pada otomobil).

Bekerjanya: Bila temperatur oli hidrolik dibawah 0° C (32° F), MC menggerakan motor EC dalam merespon signal dari kunci kontak dan sensor temperatur oli hidrolik, untuk menjalankan engine pada kecepatan otomatis warming-up, selama 15 menit, setelah engine start.

PENTING: Bila menyetel untuk men-tidak aktip-kan kecepatan auto-idle, fungsi pengontrolan auto warmimg-up dengan menggunakan Dr. ZX atau tunggu untuk melakukan penyetelan sampai 15 menit setelah engine start.

auto warming up

auto warming up 2

Pengontrolan, Idle Speed-Up

Fungsinya: Untuk menghindari terjadinya hunting (suara berayun) pada engine, saat engine berjalan pada kecepatan rendah.

Bekerjanya:Bila fungsi travel atau fungsi front attach- ment di operasikan, sambil engine berjalan pada kecepatan antara kecepatan minimum dan kecepatan idle speed-up, MC meng- gerakan motor EC sehingga kecepatan engine naik pada kecepatan Idle Speed-Up.

idle speed up

idle speed up 2

Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Operasi Attachment (Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan auxiliary mode switch (Optional).)

Fungsinya: Menaikan kecepatan maximum engine untuk attachment sesuai (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher atau vibrating hammer) kecepatan kerja engine di set dengan Dr. ZX saat attachment di- operasikan

Bekerjanya: Saat kondisi bekerja, MC menggerakan motor EC, sehingga kecepatan maksimum engine naik sampai kecepatan kerja attachment yang di-set oleh Dr. ZX, ketika attachment dioperasikan.

Kondisi Pengoperasian :

  • Dr. ZX: Me-reset kecepatan maksumum engine untuk lebih cepat (+) kecepatan kerja attachment (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher, atau vibrating hammer) dalam service mode.
  • Engine Control Dial: Posisi Kecepatan Maksimum Power Mode Switch: HP Mode
  • Auxiliary: Beroperasi
  • Work Mode Switch: Attachment Mode
  • Auxiliary Mode Switch (Optional): Attachment position (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher, atau vibrating hammer) di-reset oleh Dr. ZX.

kenaikan kecepatan operasi attachment

CATATAN: Bila P mode engine speed di set awal lebih rendah dalam Dr. ZX service mode, kecepatan maksimum engine, tidak dapat naik lagi, saat attachment bekerja.

kenaikan kecepatan operasi attachment 2

Pengontrolan Pembatasan Operasi Attachment (Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan auxiliary mode switch (Optional).)

Fungsinya: Menurunkan kecepatan maximum engine untuk attachment sesuai (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher atau vibrating hammer) kecepatan kerja engine di set dengan Dr. ZX saat attachment di- operasikan.

Bekerjanya:Saat kondisi bekerja, MC menggerakan motor EC, sehingga kecepatan maksimum engine turun sampai kecepatan kerja attachment yang di-set oleh Dr. ZX, ketika attachment mode dipilih.

Kondisi Pengoperasian :

  • Dr. ZX: Me-reset kecepatan maksumum engine untuk lebih cepat (+) kecepatan kerja attachment (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher, atau vibrating hammer) dalam service mode.
  • Engine Control Dial: Posisi Kecepatan Maksimum Power Mode Switch: HP Mode
  • Auxiliary: Beroperasi
  • Work Mode Switch: Attachment Mode
  • Auxiliary Mode Switch (Optional): Attachment position (hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher, atau vibrating hammer) di-reset oleh Dr. ZX.

pembatasan operasi attachment

pembatasan operasi attachment 2

Pengontrolan, Engine Learning

Fungsinya: Memberi input/ masukan posisi stopper governor lever pada kedua sisi, STOP dan FULL, sebagai standar data untuk pengontrolan engine.

Bekerjanya: Bila learning switch di konsol belakang diposisikan ke posisi engine learning, motor EC digerakan oleh signal dari MC. Motor EC menggerakan governor lever dari posisi IDLE  ke Full dan ke STOP sesuai urutannya. EC sensor mendeteksi posisi stopper daripada governor lever pada pada kedua sisi FULL dan STOP, dan mengirimkankan masing-masing signal posisi stopper ke MC. MC akan menyimpan signal ini dalam memorynya.

engine learning


One thought to “PENGONTROLAN ENGINE ZX200”

Leave a Reply to Rochimun Cancel reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.