Exhaust Brake

prinsip operasi exhaust brake

Efek pengereman pada engine 4 langkah dapat ditingkatkan dengan cara menutup pipa saluran buang (exhaust pipe). Prinsip kerja dan sekema dari sistem pengereman pada engine (engine brake system) ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Tekanan udara pada saluran buang akan meningkat sebab sebuah butterfly valve pada exhaust shutter menutup saluran buang tersebut.

schematic exhaust brake

Ketika tekanan udara pada saluran buang meningkat hingga mencapai sekitar 2 – 3 kg/cm2, udara yang   terdapat   pada saluran buang akan mendorong dan membuka exhaust valve dan aliran balik dari gas buang akan menuju ke silinder. Piston harus mendorong aliran balik tersebut keluar pada saat melakukan langkah buang. Hal ini dinamakan dengan exhaust brake.

Tekanan negatif (negative pressure) atau udara bertekanan digunakan untuk mengoperasikan exhaust shutter. Ketika exhaust brake switch diaktifkan dan pedal akselerator dilepas sepenuhnya, sebuah selenoid valve (disebut juga dengan magnetic valve) akan akan bekerja (aktif). Bekerjanya selenoid valve akan membuka saluran udara bertekanan ke power chamber, hal ini mengkaibatkan menutupnya exhaust shutter.

Mekanisme seperti ini   yang paling umum digunakan pada exhaust brake system. Exhaust brake dapat dinon-aktifkan dengan cara mematikan exhaust brake switch. Tetapi pada umumnya exhaust brake dapat dinon-aktifkan dengan cara yang cukup sederhana, yaitu dengan cara menekan akselerator pedal.


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.