CONTOH PROSEDUR PENYOLDERAN

Petunjuk-petunjuk yang Membantu / Helpful Hints

Pematrian yang baik adalah bagian dari keterampilan teknisi. Sambungan pateri harus kuat secara mekanis agar tidak bergoyang atau bergetar yang dapat menyebabkan intermittence pada listrik. Secara listrik, kontak pateri harus memiliki resistansi rendah untuk memberikan transfer sinyal yang baik. Beberapa aturan pematrian dasar adalah sebagai berikut:

  1. Soldering tip harus dilakukan tinning dan bersih.
  2. Logam-logam yang akan dipateri harus bersih.
  3. Topanglah sambungan secara mekanis apabila memungkinkan
  4. Lalukan pra-tinning pada permukaan-permukaan besar sebelum mematerinya.
  5. Gunakan pateri pada sambungan, bukan pada gun atau iron tip. Pateri harus mengalir bebas dan memiliki benuk yang mengkilat dan mulus.
  6. Gunakan hanya pateri dalam jumlah yang cukup untuk membuat sambungan yang kuat.
  7. Apabila flux tambahan digunakan, gunakan pada sambungan. Hanya rosin flux yang harus digunakan pada sambungan-sambungan listrik.
  8. Lakukan pematrian dengan cepat dan jangan membiarkan komponen-komponen atau isolasi terbakar atau mengalami kelebihan panas.
  9. Gunakan pateri resin-core atau yang sejenis. Jangan menggunakan pateri acid-core untuk sambungan listrik apa pun.

Langkah-langkah Prosedur / Procedure Steps

1. Keselamatan dan kehati-hatian
solder

Ketika menggunakan soldering iron, harus berhati-hati untuk memastikan agar tidak terjadi luka bakar. Bagian ujung soldering iron harus cukup panas untuk melelehkan pateri logam.

solder 2

2. Menyambung: Persiapkan kabel-kabel yang akan disambung
menyambung kabel

Sementara soldering iron dipanaskan, buanglah isolasi pelindung dalam jumlah yang sesuai dari kabel. Selalu gunakan perkakas pengelupas (stripping tool) yang benar dan yang berada dalam kondisi yang baik.

Apabila sambungan akan disekat dengan heat shrink sleeve, potonglah bagian dari material tubular ini cukup panjang untuk melapisi isolasi kabel di kedua sisi sambungan. Masukkan di atas ujung salah satu kabel sebelum menyambungnya.

3. Menyambung kabel secara mekanis
menyambung kabel secara mekanis

Puntirlah kedua kabel untuk membuat sambungan mekanis yang baik di antara kedua kabel. Apabila terdapat kotoran di dalam pateri, dan kabel tidak langsung saling menyentuh satu sama lain, ada kemungkinan bahwa sambungan adalah kuat secara fisik tetapi mungkin tidak terdapat sambungan listrik yang baik.

Hal ini dikenal dengan istilah ‘sambungan kering’ (dry joint). Juga penting sekali bahwa permukaan yang akan disambung dalam keadaan sangat bersih sebelum memateri atau kalau tidak akan terdapat sambungan yang tidak baik. Tinning terhadap kabel masing-masing sebelum dipateri akan membantu menghilangkan ‘sambungan kering’.

4. Menggunakan Solder pada sambungan
solder sambungan kabel

Gunakan soldering iron untuk memanaskan kabel-kabel dan melelehkan sejumlah pateri.

Tempatkan soldering iron pada kabel-kabel yang disambung untuk memastikan hanya pateri dalam jumlah yang cukup yang dipateri pada kabel. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan pateri terlalu banyak. Apabila menggunakan terlalu banyak panas, maka isolasi kabel akan meleleh.

membersihkan kabel

Setelah selesai mematri, bersihkan sisa flux dari sambungan dengan kain lap dan larutan pembersih.

5. Membungkus sambungan
membungkus sambungan

Setelah sambungan listrik dibuat, dan telah cukup dingin, tempatkan insulator sleeve cover pada sambungan.

Ada beberapa jenis sleeve. Jenis yang paling populer adalah sleeve yang membungkus secara otomatis apabila didekatkan pada sebuah sumber panas.

membungkus sambungan 2

Jenis lainnya terdiri dari lem yang ketika dipanaskan meleleh ke dalam dan menyekat sambungan .

Apabila tidak tersedia heat shrink sleeve, maka hal yang dapat dilakukan adalah menyekat dan melindungi sambungan dengan electrical insulating tape.

6. Terminal: Memeriksa panjang sambungan
memeriksa sambungan

Untuk memateri kabel ke sebuah terminal connector, sambungan yang lebih baik akan diperoleh apabila helaian-helaian kabel tidak terlalu terpuntir sebelum menempatkannya pada terminal. Hal ini memberikan terminal permukaan yang lebih luas untuk terkena kontak dengan kabel ketika dipateri.

Akan tetapi, mungkin akan menjadi sulit untuk memasukkan kabel-kabel ke dalam terminal apabila semuanya adalah helaian-helaian kabel yang longgar. Oleh karena itu, puntirlah semuanya secukupnya untuk membantu memasukkan kabel dalam keadaan bersih.

terminal kabel

Pasanglah bullet atau terminal pada kabel untuk memastikan bahwa bagian kabel yang isolasinya sudah dikelupas tidak menonjol melebihi bahu terminal yang diisolasi (Gambar 135). Lalu lepaskan bagian kabel dari terminal.

terminal kabel 2

7. Menggunakan Solder
melapisi kabel

Lapisi kabel dengan lapisan pateri persiapan yang tipis. Tindakan ini disebut melakukan ‘tinning” pada kabel dan membantu membuat sambungan terakhir.

Dengan menggunakan resin cored solder, maka tidak perlu mempersiapkan permukaan dengan bahan-bahan flux karena ini sudah digabungkan ke dalam core pateri.

terminal kabel

Masukkan kabel kembali ke dalam terminal dan tempatkan iron pada terminal agar cukup panas untuk melelehkan lebih banyak pateri lagi di antara terminal dan kabel yang sudah dilapisi pateri. Berhati-hatilah agar tidak menggunakan pateri terlalu banyak, dan apabila terminal terlalu panas maka isolasi kabel akan mulai meleleh.

menyolder kabel

8. Menutupi terminal

menutup terminal

Setelah sambungan listrik dibuat, dan cukup dingin untuk memungkinkan ditangani lebih lanjut, pasanglah insulator cover pada terminal dan sambungan ini siap digunakan.

menutup terminal 2


Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.